Memulai Kebiasaan Baik di Bulan Ramadhan

11 Memulai Kebiasaan Baik di Bulan RamadhanSeperti biasa kegiatan rutin di setiap Ramadhan tiba adalah buka puasa bersama. Buka bersama yang biasa disingkat “bukber” menjadi ajang silaturahmi dengan teman, kerabat, saudara dan semua orang yang sekiranya jarang kita temui di hari-hari biasanya. Ramadhan adalah saat yang tepat untuk berbagi, hal ini merupakan salah satu kegiatan yang akan mendapatkan pahala besar di sisi Allah. Oleh karenanya, bukber tidak hanya dilakukan antar kerabat, teman, dan sahabat yang kita kenal saja, tetapi juga biasa diadakan bersama mereka yang kurang beruntung.

Banyak komunitas yang mengadakan acara buka puasa bersama anak yatim, kaum dhuafa, anak-anak pemulung, anak jalanan, dan fakir miskin. Kegiatan berbagi seperti ini sangat baik dilakukan tidak hanya bulan Ramadhan saja, tetapi harus tetap digalakkan di sebelas bulan lainnya. Selain berbagi, banyak kebiasaan baik yang bisa ditumbuhkan yang dimulai di bulan yang berkah ini, seperti meningkatkan ibadah, sedekah, menjaga pola makan yang sehat, berkata jujur, silaturrahmi, hingga kebiasaan membaca.

Pada kesempatan Ramadhan kali ini, saya berkesempatan mengikuti kegiatan bukber bersama komunitas yang saya ikuti. Bukber diadakan di kawasan anak-anak pemulung. Kami bersama-sama menggelar acara bukber dengan tema “Menularkan Minat Baca”. Komunitas kami berusaha membuat acara bukber yang lain dari biasanya. Karena kami bernaung di komunitas literasi, jadi kami berusaha mengajak anak-anak usia sekolah tersebut untuk gemar membaca.

Buku adalah jendela dunia yang dapat kita jelajahi tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Dengan membaca buku kita jadi banyak tahu. Dengan banyak tahu kita jadi orang yang berwawasan luas dan berpikir jauh ke depan. Ramadhan selain memang harus diisi dengan kegiatan ibadah yang maksimal, kita juga bisa memasukkan agenda membaca buku di sela-sela waktunya. Anak-anak di kawasan pemulung tersebut ternyata cukup antusias dengan gerakan membaca yang diadakan oleh komunitas yang saya ikuti.

Acara bukber dilaksanakan di sebuah rumah yang merupakan base camp di wilayah mereka, yaitu di bilangan Pancoran, Jakarta. Terdapat kegiatan rutin yang disusun oleh kakak-kakak relawan di sekitar pemukiman pemulung tersebut. Tidak hanya kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh kakak relawan, di sana juga tersedia perpustakaan mini yang memuat koleksi buku yang dapat dinikmati oleh anak-anak binaan di wilayah tersebut.

Tidak seperti acara bukber pada umumnya yang baru akan dimulai sore hari sekitar ba’da Ashar hingga menjelang Maghrib, acara bukber kami justru berlangsung sejak pukul 1 siang hingga selesai shalat Maghrib berjamaah. Dengan rangkaian acara yang cukup panjang itu, anak-anak tetap antusias dan semangat mengikuti acara hingga selesai. Kami dari pihak penyelenggara mengajak mereka bergembira dengan menonton film tentang membaca, memutar lagu dengan tema membaca, games seputar membaca. Dalam rangkaian acara tersebut, kami menyediakan waktu selama 20 menit untuk membaca. Jadi semua peserta bukber termasuk kakak-kakak pendamping harus mengambil satu buku atau lebih yang harus dibaca pada waktu tersebut. Selama waktu membaca semua orang dilarang berbica apalagi sibuk dengan ponsel.

Setelah selesai waktu membaca, satu per satu dari anak-anak itu mencoba menceritakan kembali isi buku yang baru saja dibaca. Mereka begitu interaktif dan penuh semangat untuk mengungkapkan perasaan dari acara membaca yang mereka ikuti. Kemudian kami meminta mereka untuk menuliskan kesan dan impian mereka setelah mengikuti acara bukber ini. Awalnya mereka bingung apa yang ingin ditulis, tetapi setelah diarahkan mereka pun lancar menuliskannya. Dari pesan-pesan yang mereka tulis, mereka tidak layak dipandang sebelah mata. Mereka sama dengan anak-anak lain yang hidupnya lebih beruntung. Mereka memiliki impian yang tinggi untuk masa depan nanti.

Sebagian besar mengungkapkan bahwa mereka sangat menyukai membaca. “Membaca dapat menambah ilmu dan menjadi pintar,” tulis mereka. Harapan kami setelah acara ini, tentunya membaca akan menjadi salah satu kegiatan yang tidak akan mereka tinggalkan. Karena banyak sekali manfaat yang didapat dari membaca buku. Anak-anak itu paham bahwa apa pun cita-cita mereka kelak, semuanya berawal dari kebiasaan membaca. Memulai kebiasaan baik di bulan mulia ini semoga akan menambah keberkahan dalam hidup kita ke depannya. Semoga anak-anak Indonesia akan menjadi anak cerdas yang gemar membaca.

Oleh: Nia Hanie Zen

Kota: Depok


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *