Gelombang asmara mengguncang hati yang tak bersalah
Bertahan dalam lantunan dua kalimat syahadat
Cinta tulus mengalir dalam do’a yang ku panjatkan
Tetapi hati selalu berbicara tanpa harus menyiksa
Kutatap langit dari kesunyian fajar
Menunggu kepastian tanpa harus bertatap wajah
Menahan hasrat di bulan suka cita
Agar pahala tetap berlipat ganda
Ya Allah…
Kuatkan Hamba-Mu meraih Cinta yang tulus
Kuatkan Hamba-Mu menaklukkan tameng kesesatan
Dan teguhkan diriku untuk mempersiapkan Cinta yang Abadi
Lantas, siapa yang menjaga Cinta yang suci?
Apakah Iblis?
Atau Setan yang terkutuk?
Bukan! Allah dan dirikulah yang bisa menjaganya
Aku takut renjana ini berdosa
Karena kerinduan akan selalu menanti
Cinta sejati hanya datang satu kali
Kesetiaanlah yang memahami Kisah Cinta ini
Hijrah Cinta sudah Ku taklukan
Keteguhan Cinta mengambang di atas awan
Akan ada senja yang tepat untuk bersama
Ta’aruf adalah kunci penebus hati yang tak bersalah
Detakan jantung berpacu dalam gelora asmara
Hati seperti pualam tapi tak bisa disalahkan
Hasrat meluap tergoda oleh rayuan gombal
Aku tetap tegar mengatakan tidak! untuk Pacaran
5 COMMENTS
Baguss puisi nya… ?
Nyentuh banget di hati ?
Th best
Luar biasa.. keren banget
Pemilihan diksinya bagus..
Sukak banget sama penempatan kata “Renjana” nya.. uwwwuuu
Wowwww