Butuh Makanan Takjil

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.38 dan waktu adzan Maghrib alias waktu berbuka puasa pukul 17.52. Sementara itu, saya masih dalam perjalanan pulang ke rumah. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai rumah, paling cepat 30 menit.

Ingin rasanya cepat sampai di rumah dan berbuka puasa di rumah. Waktu yang tersisa menuju Maghrib tinggal 14 menit dan untuk sampai di rumah membutuhkan waktu 30 menit. Tapi saya tidak merasa khawatir, karena di dalam tas, Alhamdulillah tersedia kurma. Jadi, kalau dalam perjalanan adzan Maghrib berkumandang, tinggal berhenti sebentar dan langsung membatalkan dengan kurma.

Saya yakin ini pula yang dirasakan para pengendara,baik motor maupun mobil, ketika mereka dalam perjalanan pulang di sore hari menjelang Maghrib. Mereka sedang berpuasa Ramadhan, waktu Maghrib sebentar lagit iba, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk sampai di rumah cukup memakan waktu.

“Buka puasa dimana ya? Kira-kira dalam perjalanan, dimana ya ada masjidnya? Dimana ya,warung terdekat?”

Itu kira-kira yang terlintas dalam pikiran. Bagi yangmenyiapkan makanan ta’jil pembatal puasa, mungkin tidak terlalu memusingkan hal ini. Pikiran-pikiran di atas biasanya terlintas bagi mereka yang tidak menyiapkan makanan ta’jil pembatal puasa.

Lanjut ke cerita saya di atas. Ternyata lalu lintas dalam perjalanan pulang begitu lengang. Tidak ada lagi istilah bermacet ria.Tidak ada istilah lalu lintas macet karena si Komo lewat. Jalanan tidak begitu banyak dipenuhi oleh kendaraan.

Sedang asik-asiknya kendaraan melaju, tiba-tiba banyak kendaraan di depan saya berhenti tidak beraturan. Ada apakah gerangan? Sepertinya ada kecelakaan?

Perlahan tapi pasti kendaraan-kendaraan di depan kembali berjalan dan penyebab ‘macet sesaat’ itupun terkuak. Ternyata ada orang-orang yang sedang membagikan makanan ta’jil pembatal puasa. Mereka membagikan tas-tas kecil kepada para pengendara. Saya pun mengambilnya. Di dalamnya terdapat sekantong plastik kecil berisi tiga buah kurma, air mineral dalam kemasan gelas, gorengan pisang coklat (piscok) dan bacang.

Subhanallah…ternyata para dermawan penyumbang makanan ta’jil sepertinya memahami pikiran-pikiran yang melintas di kepala para pengendara. Terutama bagi para pengendara yang tidak menyiapkan makanan ta’jil di tasnya.

Sebenarnya keberkahan makanan di bulan Ramadhan, tidak hanya ditemui di jalan-jalan. Kita bisa menemukan makanan pembatal puasa di masjid-masjid. Kita bisa temukan kurma, gorengan, teh manis hangat, kolak dan bahkan nasi kotak lengkap dengan lauk, sayuran, air mineral, buah-buahan dan kerupuknya.

 

Ramadhan di tahun 2014

Nama: Arya Noor Amarsyah
Kota : Bekasi

arya 1

 


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *