Silaturahmi & Bukber bareng Pasukan Geng Motor

Di Indonesia, sudah tidak asing lagi bila kita disuguhi berbagai kabar tentang maraknya geng motor. Pasukan bermotor tersebut begitu dipandang negatif oleh kebanyakan masyarakat. Pasalnya, tindakan anarkis yang dienyahkan para anggotanya tanpa rasa takut telah membuat resah masyarakat.

Brigez salah satunya. Kebut-kebutan, tawuran, dan berbagai hal destruktif lainnya telah menjadi identitas pasukan aliran anarkis ini. Namun mesti diketahui, Brigade Seven, kepanjangan dari Brigez, pada mulanya berorientasi hanya sebagai wadah untuk pembelaan diri dengan menanamkan solidaritas dan loyalitas. Setelah gerak langkahnya berkembang, baru terjadi penyimpangan. Kasus pencurian dan kekerasan serentak menjerat segala tindak-tanduknya.

Beraspirasi

Tong dikompetdaunkeun! Itulah salah satu larangan menyamaratakan dalam peribahasa Sunda; yang salah hanya seorang, tetapi jangan dianggap salah semuanya. Peribahasa ini tepat ditujukan bagi geng motor bernama Brigez tersebut, mengingat awal mula orientasinya bukan untuk hal-hal yang berbau destruktif.

Ungkapan “Tong dikompetdaunkeun!” dalam lingkup sosial, merupakan salah satu pupuk untuk menumbuhkan beribu nilai positif bagi pasukan bermotor tersebut. Saat kita mengakui bahwa dalam gerombolan mereka ada orang yang mampu berhijrah—ditambah dengan rangkulan tangan kita, setidaknya pupuk positif itu mulai tersebar; terlebih, tidak sedikit di antara mereka yang masuk geng motor melainkan karena masalah kurangnya pengakuan.

Inilah salah satu di antara pengamalan dari harapan kita; aspirasi tidak sekadar aspirasi, tapi berlanjut kepada amalan. Harapan tersebut tentunya tertimbun cukup dalam untuk geng motor ini. Meskipun sulit, setidaknya kita gali sekepal demi sekepal tangan hingga tercapainya harapan.

Pembuktian Harap

Di Galery South Legend, sebuah bangunan usaha clothing bernuansa modern di Desa Tanjungsari Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, geng Brigez se-Bandung Selatan menghadiri silaturahmi akbar bareng PC Pemuda Persatuan Islam Cangkuang. Selain itu, sharing motivation dan buka bersama pun tidak ketinggalan.

Andri AB (29), alumni geng Brigez yang berhijrah ke Pemuda Persis (Bidgar Kaderisasi pada PC Pemuda Persis Cangkuang sekarang), berhasil mengibarkan bendera ormas Islam dan geng ternama di Bandung tersebut. Dari 200 yang diperkirakan datang, kurang lebih 300 orang pasukan berkesempatan hadir, teristimewa para sesepuhnya.

Wajah-wajah sangar mulai masuk ke area Galery South Legend. Dari kejauhan, tercium bau minuman beralkohol—meskipun waktu itu belum saatnya berbuka puasa. Baju partai nampak jelas. Di simpang jalan, puntung rokok berjatuhan sembari mengepulkan asap. Ini resiko. Namun, kebanyakan mereka masih berpuasa, ditambah indah dengan pakaian kokonya.

Beberapa di antara rangkaian acara yang menjadi mahkota adalah sharing motivation. Acara tersebut merupakan paparan motivasi dari Kang AB, sebutan bagi Andri AB, mengenai hijrahnya dari anggota Brigez menjadi Pemuda Persatuan Islam sekaligus owner dari South Legend. “Semua orang pasti akan meninggal dunia. Namun ada yang husnul khatimah (meninggal ketika melakukan hal yang benar, pen) juga ada yang suul khatimah (meninggal ketika melakukan maksiat, pen). Nah, saya ingin jadi orang yang husnul khatimah makanya masuk ke Pemuda Persis,” tuturnya saat mengisi acara tersebut (19/06/16).

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa salah satu jalan jihad bisa dilangkahi melalui bidang perekonomian. “Dakwah itu tidak hanya di atas mimbar saja, ekonomi pun jadi,” lanjutnya.

***

Kesan yang amat berbekas. Tak banyak orang yang berani berkecimpung melakukan pengkaderan dari pasukan bermuka sangar. Di sana, di Galery itu, saya selaku kader Islam—dari Persatuan Islam—tersenyum-senyum bangga menghayati betapa indahnya kesatuan; kekerasan yang menjadi pahlawan, andai.

Oleh : Ikhwan Fahmi

Dari : Bandung, Jawa Barat


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *