Muharram, dan Aku

MUHARRAM

Aku menghela napas,
Kertas coretan berjudul resolusi
Terserak, di atas lantai dingin
Di bawah lampu padam

Aku menatap aku
Dalam-dalam, mencari sosok
Yang hilang, ditelan
Sepi dan sunyi

Aku tersesak, menangis
Resolusi yang kutulis
Tak terasa, hanya menjadi
Tulisan tak tergubrs

Kalender tak lagi tertawa,
Hanya menunjuk tanggal,
Di pipinya,
“Hari baru, akan tiba” ucapnya

Bangun, dan lihatlah
Resolusi berdebu itu,
Menunggu,
Untuk maju, bersamamu

Kuambil kertas, kuusap debu
Yang terpaku, pada kertas terserak
Muharram datang, memberi harapan
Padaku, juga resolusi yang sempat,
Tak tergubris


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *