Meraih Kasih dan Sayang Allah SWT dengan Zuhud

Bersikaplah zuhud dari apa yang ada di tangan manusia, niscaya manusia akan mencintaimu, dan berlakulah zuhud terhadap segala sesuatu yang di tangan Allah SWT, niscaya Dia akan mencintai kamu.

Seseorang bertanya kepada Rasulullah Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku mengerjakannya, maka Allah SWT akan mencintaiku dan manusia pun akan cinta kepadaku. Rasulullah SAW menjawab, ‘Bersikaplah zuhud dari apa yang ada di tangan manusia, niscaya manusia akan mencintaimu, dan berlakulah zuhud terhadap segala sesuatu yang di tangan Allah SWT, niscaya Dia akan mencintai kamu’.”

Zuhud artinya tidak berambisi untuk memiliki sesuatu yang dimiliki manusia yang bersifat material, seperti rumah mewah, mobil, kedudukan, pangkat, dan derajat-derajat duniawi lainnya. Sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an, harta benda duniawi seperti perhiasan, kendaraan, binatang ternak, dan sawah-ladang, merupakan sesuatu yang indah di mata manusia sebagai anugerah kesenangan dalam kehidupan di dunia.

Allah SWT berfirman: “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan terhadap apa-apa yang diingini, yaitu perempuan-perempuan, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah-ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Q.S. Ali ‘Imran/3: 14)

Perlu disadari bahwa zuhud adalah sikap mental merasa miskin, sekalipun dalam kondisi kaya, dan merasa kaya meskipun kenyataannya berada dalam kondisi miskin harta (ghaniyyun fi faqrihi wa faqirun fi ghina). Kezuhudan terletak di dalam hati, buka pada tampilan fisik. Boleh saja menjadi orang kaya secara fisik, akan tetapi hati kita harus merasa tetap miskin di hadapan Allah SWT. Sebab, hanya Allah SWT Yang Maha Kaya dan pantas untuk menyombongkan diri.

Sikap mental yang baik adalah sikap mental merasa kaya dan menerima dalam kondisi miskin;tidak terlalu bangga, tidak pelit, tidak sombong, dan tidak merasa memiliki yang berlebihan saat berada dalam kondisi kaya. Saat berada dalam kondisi miskin, kita tetap harus berusaha untuk menjadi kaya dan tidak boleh berpasrah buta. Jika hanya pasrah dengan keadaan, maka kita hanya akan menjadi beban bagi orang lain.

Rasulullah SAW bersabda: “Terlaknatlah orang yang membebankan kebutuhannya kepada orang lain.” Beliau juga mengatakan: “Tidak seorang pun makan makanannya yang lebih baik daripada yang dihasilkan dari hasil kerja tangannya (sendiri).” (H.R. Bukhari)

Sikap mental yang harus ditumbuhkan adalah sikap mental yang tidak terlalu merasa “kepinginan” terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. Sikap ini secara nyata memang dapat menumbuhkan kecintaan orang kepada kita. Sebagai contoh, jika ada tetangga yang mempunyai mobil baru, kita bersipak biasa saja, tidak berambisi sekali untuk memiliki mobil seperti itu. Kalaupun kita mampu membeli, jangan membeli yang betul-betul sama merek dan modelnya. Sebab, tetangga kita akan merasa tidak suka jika kita membeli mobil yang sama dengannya.

Secara lahir jika memang kita terlahir miskin tidak apa-apa. Tetapi secara batin, kita harus merasa sebagai orang paling kaya karena meyakni bahwa Allah SWT Yang Maha Kaya. Apalagi, kita adalah makhluk Allah SWT yang dibebani misi untuk menjadi khalifah dan penyembah-Nya. Sebagai pengemban amanah, maka pada dasarnya kita semua adalah orang kaya.

Ada ungkapan bijak mengatakan, “Sekalipun miskin harta, tetap harus kaya hati.” Begitulah ungkapan yang menggambar sikap mental yang perlu dikembangkan agar kita selalu disayangi Allah SWT, juga disayangi makhluk ciptaan-Nya. Sebab kasih dan sayang Allah SWT adalah kasih yang abadi, sayang yang tak akan berujung derita. Kasih sayang yang sempurna dan mengantarkan kita kepada golongan yang dicintai-Nya dan hidup kita pun akan bahagia di dunia dan akhirat.Wallahu a’lam bish-shawab.
(DF)

Disarikan dari buku:


Andriansyah

1 COMMENT
  • Rully D H
    Reply

    Alhamdulillah nambah ilmu baru

    nice article 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *