Lisan Sebagai Benteng Terakhir

Coba kita perhatikan lebih cermat diri kita. Apa yang sebenarnya dikeluarkan dari tubuh ini, semuanya tidak lain adalah berupa kotoran. Tubuh mengeluarkan keringat, mata mengeluarkan kotoran mata, telinga mengeluarkan kotoran, hidung juga demikian mengeluarkan kotoran. Bahkan qubul (kemaluan) mengeluarkan najis dan dubur pun demikian. Jadi, semua apa yang dikeluarkan dari tubuh kita adalah kotoran dan sebagiannya merupakan  najis.

Jika semuanya telah demikian, maka yang tersisa adalah mulut atau lisan kita. Inilah benteng terakhir diri kita. Apakah juga akan kita keluarkan dengan perkataan yang kotor atau sebaliknya?

Jika yang keluar dari mulut adalah sesuatu yang “kotor” berupa kalimat dan ucapan yang negatif, kebohongan, fitnahadu domba dan segala hal produksi lisan yang negatif, maka apakah yang tersisa dari diri ini kecuali semuanya adalah keburukan dan kotoran.

Inilah peran lisan untuk menjadikan diri kita lebih bernilai, yaitu menjaganya dengan memproduksi kalimat dan ucapan kebaikan berupa kejujuran, ketulusan, dan sebagainya.

Pada lisan inilah letak keselamatan diri manusia. Rasulullah SAW bersabda:

 “Keselamatan manusia berada pada kemampuannya dalam menjaga lisannya.” (Al-Hadis)

Sesungguhnya apa yang keluar dari lisan itu sangat terkait dengan keimanan seseorang. Dengan kata lain ucapan seseorang mencerminkan nilai keimanannya. Sebagaimana dalam sabdanya:

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

 “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR. Muttafaq ‘alaih; Al -Bukhari, dan Muslim)

Alangkah baiknya seorang muslim menjauhkan diri dari ucapan yang buruk, seperti: gibah, fitnah, bohong, dusta, kemunafikan, dan sebagainya. Karena jika semua itu yang dikeluarkan, maka tentu tidak ada lagi kebaikan yang tersisa dan hanya meninggalkan keburukan. Untuk itu benteng terakhir kebaikan diri seorang muslim adalah menjaga lisannya.

Semoga kita mampu menjaga lisan kita dengan mengeluarkan kalimat kebaikan dan zikir kepada Allah SWT serta menjadi jalan pengingat bagi orang lain untuk menjadi lebih baik.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *