Berbuka Puasa Ala Mahasiswa di Malaysia

Berkesempatan mendampingi suami untuk menempuh pendidikan S3 di Malaysia menambah pengalaman baru bagi saya. Meskipun Malaysia dan Indonesia merupakan negara satu rumpun tetapi ada beberapa perbedaan yang dapat saya rasakan langsung ketika tinggal di negeri Jiran. Diantaranya dialek bahasa dan tradisi di lingkungan masyarakat baru yang terdiri dari etnis Melayu, Cina dan India yang merupakan bagian dari penduduk Malaysia. Budaya atau tradisi masyarakatnya menarik untuk ditelusuri, seperti tradisi yang saya alami saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan di negeri ini.

Di bulan suci dan penuh keberkahan, banyak masjid penuh dengan jamaah yang melakukan ibadah. Ada hal unik dan menarik ketika saya mengunjungi masjid UKM (Universiti Kebangsaan Malaysia) yang terletak di Bandar Baru Bangi Selangor Malaysia. Pada saat menjelang waktu berbuka puasa, masjid penuh dengan mahasiswa yang melakukan tadarus Al Qur’an dilanjutkan berbuka puasa bersama, sholat Maghrib, Isya dan Tarawih. Istimewanya tradisi di masjid UKM pada setiap Ramadhan yaitu menyediakan menu berbuka puasa bersama (bukber) secara gratis. Unik karena menu berbuka tidak disajikan secara prasmanan maupun dalam bentuk nasi box tetapi disajikan di talam atau dulang, semacam ompreng yang terbuat dari aluminium berukuran sebesar tampah. Satu talam idealnya untuk makan empat orang karena porsi makanan memang besar, berisi nasi, lauk, sayur, buah dan kurma. Dimakan beramai-ramai, berkelompok dengan jumlah tiga hingga lima orang untuk tiap kelompok. Jumbo-jumbo air syrup disediakan beserta gelasnya sehingga jamaah masjid bisa leluasa mengambil air minum, pelepas dahaga. Nikmat rasanya ketika saya berbuka puasa bersama mahasiswa/mahasiswi UKM. Jamaah laki-laki dan perempuan dibuat terpisah tetapi khusus yang membawa keluarga dapat duduk di perbatasan antara laki-laki dan perempuan untuk menikmati menu berbuka puasa dalam satu talam. Selesai berbuka puasa dengan penuh kesadaran setiap kelompok mencuci talamnya masing-masing di tempat yang sudah disediakan dan membuang sampah pada tempatnya. Budaya untuk selalu menjaga kebersihan terlihat nyata.

Saya mencoba menggali informasi karena penasaran ingin tahu tentang penyiapan menu dalam jumlah yang besar. Sengaja datang lebih awal dan singgah di dapur masjid UKM. Dari Encik Syarif, penanggung jawab masakan, memberikan info bahwa kegiatan berbuka puasa bersama mahasiswa di masjid UKM diselenggarakan sejak tahun 1990. Pada bulan Ramadhan masjid UKM menyedikan menu berbuka puasa setiap hari untuk 1.000 orang dengan dana sebesar RM 3.000/hari yang diperoleh dari Pusat Islam UKM. Menu bervariasi, dibuat bergantian agar tidak bosan. Beberapa pengurus masjid dan para relawan bahu membahu menyajikan menu bukber selama bulan Ramadhan. Aktivitas di dapur terlihat ketika saya berada di sana, terlihat ada beberapa orang yang sedang memotong buah, memasak tumis labu air dicampur udang dalam panci besar dan memasak rendang ayam dengan jumlah yang banyak. Seru pastinya karena dilakukan secara bergotong-royong. Kegiatan bukber ini banyak diminati oleh pelajar lokal maupun internasional yang sedang belajar di UKM. Para pelajar tentu saja dapat menghemat pengeluaran makan, turut serta dalam memakmurkan masjid dan menjalin ukhuwah islamiyah. International dan local students dapat saling bertukar pengalaman sehingga menambah teman dan terjalin keakraban saat menikmati menu berbuka puasa dalam talam yang sama.

Untuk international students juga diagendakan khusus berbuka bersama dengan pihak kampus. Ada pemberitahuan via email yang berisi undangan bagi pelajar UKM beserta suami atau istrinya untuk hadir diacara iftar dinner di masjid UKM. Penyajian menu berbeda, tidak menggunakan talam tetapi disajikan dengan box. Untuk tamu VIP dan undangan khusus disajikan perkelompok lengkap dengan perlengkapan dinner set yang ditata di lantai tanpa meja. Seru karena pelajar UKM dari berbagai negara berkumpul di acara iftar dinner dilanjutkan sholat berjamaah dan majlis menghayati nuzul Al-Qur’an.

Pengalaman Ramadhan di Malaysia terasa menyenangkan saat melaksanakan berbuka puasa ala mahasiswa dan hal serupa juga dilaksanakan oleh warga setempat di beberapa masjid. Masjid-masjid terlihat bersih dan nyaman untuk beribadah, baik itu yang berada di lingkungan kampus, tempat tinggal, perkantoran ataupun di pusat perbelajaan/mall. Hal tersebut membuat semangat ibadah terus menyala meskipun jauh dari kampung halaman.

Oleh : Siska Susantrin

Dari : Malaysia


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *