Aku di 4.5 Ramadhan

Aku di 4.5 Ramadhan

Jam berganti hari, hari berganti menjadi bulan. Tak terasa sebentar lagi, bulan Ramadhan akan datang menjemputku. Aku amat bahagia menantikan ini. Disinilah kisahku dimulai.
Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Aku memiliki dua adik laki-laki. Kedua adikku bernama Kholdun dan Hibban. Kami hidup rukun dan saling membantu satu sama lain. Aku anak kelas 11 MA. Dalam seminggu, aku bersekolah selama 6 hari. Karena bulan Ramadhan semakin dekat, sekolahku diliburkan selama 18 hari.
Di malam 1 Ramadhan, aku pergi ke masjid untuk mengumandangkan adzan Isya. Kemudian sholat Isya, Tarawih, dan Witir berjamaah. Keesokan harinya ialah hari pertama puasa, kulakukan kegiatan sehari-hariku dengan ceria. Kegiatanku itu seperti memperbaiki pagar rumah yang rusak, mengantar baju cucian ke laundry, dan lainnya. Puasa tak membuatku surut semangat.

Sore harinya, aku ngabuburit bersama teman-temanku menyusuri hiruk pikuk Jalan Raya. Selama perjalanan, banyak orang yang berjualan takjil dan makanan untuk berbuka. Menjelang Maghrib, ku dan teman-temanku pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, aku pergi ke masjid. Waktu maghrib tiba, aku memukul bedug di masjid dan berbuka puasa sejenak. Barulah kemudian, aku mengumandangkan Adzan Maghrib. Setelah adzan, aku sholat sunnah Qabliyah Maghrib, lalu Iqamah dan kemudian sholat berjamaah. Seusai sholat berjamaah di masjid, aku segera pulang ke rumah. Di rumah aku makan makanan yang telah disiapkan oleh ibuku.

10 menit sebelum waktu Isya tiba, aku pergi ke masjid untuk mengumandangkan sholawat tarhim. Ketika waktu Isya tiba, aku memukul bedug lalu mengumandangkan adzan Isya. Setelah itu aku sholat sunnah Qobliyah Isya, kemudian sholawatan sembari menunggu kehadiran imam masjid. Ketika imam masjid datang, aku langsung iqomah, kemudian sholat Tarawih berjamaah. Seusai sholat berjamaah, aku mengikuti tadarus Al-Qur’an di masjid sampai pukul 10 malam, aku pulang kerumah lalu tidur.

Hari Kedua Puasa, aku beraktivitas seperti biasanya. 1 Jam sebelum sholat Jum’at, aku mandi lalu wudhu kemudian pergi ke masjid. Di masjid, aku mengaji Al-Qur’an sembari menunggu waktu sholat Jum’at tiba. Ketika waktunya tiba, aku mengumandangkan adzan Jum’at. Lalu setelah itu, aku mendengarkan khatib berkhutbah Jum’at, lalu sholat Jum’at. Setelah sholat Jum’at, aku pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, aku teringat sesuatu bahwa pondok pesantren temanku yang bernama Fauzan, membuka pengajian Pasaran Ramadhan untuk Umum. Lalu aku menghubungi Fauzan untuk menanyakan apakah mengaji pasaran sudah dimulai atau belum. Fauzan menjawab iya. Lalu Fauzan memberikan Jadwal Pengajiannya. Mengetahui hal itu, aku langsung pergi ke toko kitab terdekat untuk membeli kitab yang akan digunakan untuk mengaji Pasaran.

Sore harinya, setelah aku sholat Ashar, aku pergi ke pondok Pesantren nya Fauzan untuk mengikuti pengajian Kitab Pasaran tersebut. Pengajian Pasaran selesai 5 menit sebelum adzan Maghrib, aku langsung pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, aku bergegas pergi ke masjid untuk mengumandangkan Adzan Maghrib dan sholat berjamaah. Malam harinya setelah sholat Tarawih berjamaah, aku pergi ke pondok pesantren nya Fauzan untuk kembali mengikuti pengajian Kitab Pasaran sampai Pukul 22.15 malam. Seusai pengajian, aku langsung pulang ke rumah dan tidur.
Keesokan harinya setelah makan sahur, aku pergi ke masjid untuk mengumandangkan adzan dan Sholat Subuh berjamaah. Setelah itu, aku pergi ke pondok pesantren untuk mengaji Pasaran sampai jam 7 Pagi. Lalu aku pulang ke rumah untuk membersihkan rumah. Siang harinya, aku pergi ke masjid untuk mengumandangkan adzan dan sholat Dzuhur berjamaah. Setelah sholat Dzuhur, aku pulang ke rumah lalu pergi ke Pondok Pesantren untuk mengaji Pasaran. Sorenya pun setelah sholat Ashar berjamaah, aku pergi ke Pondok Pesantren untuk mengaji Pasaran sampai 5 menit sebelum waktu Maghrib tiba. Malamnya setelah sholat Tarawih berjamaah, aku pergi mengaji pasaran di pondok pesantrennya Fauzan. Rutinitas pengajian Pasaran ini berlangsung selama Ramadhan dan setiap 1 hari itu ada 4 waktu mengajinya, yaitu Setelah Subuh, Setelah Dzuhur, setelah Ashar, dan setelah Tarawih.

Hari ke-8 Puasa, Teman kelas SD-ku bernama Arkaan, mengajakku untuk buka bersama teman-teman kelas SD-ku di rumahnya. Aku pun menyetujuinya. Lalu aku pun bersiap-siap untuk pergi ke rumahnya Arkaan. Sebelum itu, aku pergi ke rumah teman dekatku yang juga merupakan teman kelas SD-ku bernama Avit dan Fais untuk mengajak buka bersama. Setelah itu, barulah aku, Avit, dan Fais pergi bersama ke rumahnya Arkaan. Sesampainya di rumahnya Arkaan, teman-teman kelas SD-ku yang lainnya telah menunggu kedatangan kami bertiga. Kami langsung bersalaman kepada mereka, khususnya aku, karena aku tidak pernah melihat mereka selama 5 tahun lamanya semenjak lulus SD. Lalu kami bertiga mengobrol bersama teman-teman kelas SD-ku sembari memandang matahari tenggelam. Ketika waktu Maghrib tiba, kami bertiga dan teman-teman masuk ke rumahnya Arkaan untuk menyiapkan segala makanan dan minuman untuk berbuka. Sebelum berbuka, kami terlebih dahulu membaca doa berbuka puasa bersama-sama. Setelah berbuka selesai, kami pergi ke masjid terdekat untuk sholat Maghrib berjamaah. Setelah sholat Maghrib, teman-temanku mengajakku berkeliling kota di malam hari. Dan aku pun ikut bersama teman-temanku. Jam sudah menunjukkan pukul 21.30 malam, aku pamit kepada teman-temanku lalu bergegas pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, aku langsung ganti baju, lalu tidur.

Sore Hari ke-15 Puasa, Temanku, Fauzan mengajakku buka bersama di pondok. Fauzan mengajakku karena dia merasa kesepian dipondoknya. Lalu aku pun setuju. Kami berdua pergi membeli makanan di pasar dekat pondoknya Fauzan. Setelah itu, kami berdua memasuki Komplek Pondoknya Fauzan. Kemudian Fauzan mengajakku pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap berbuka puasa. Di kamarnya Fauzan, teman-teman Fauzan juga telah bersiap-siap Berbuka Puasa. Lalu aku pun mengajak ngobrol mereka sembari menunggu Adzan Maghrib. Tak lama kemudian, Adzan Maghrib berkumandang, kami semua langsung berkumpul untuk berbuka puasa bersama. Suasana di dalam kamar ramai dan hangat. Semuanya termasuk aku makan bersama-sama. Seusai makan bersama, aku dan Fauzan langsung mengambil wudhu lalu sholat Magrib berjamaah di kamarnya Fauzan. Sehabis sholat, aku, Fauzan dan Teman-temannya Fauzan, mengobrol bersama sejenak. Jam telah menunjukkan pukul 18.40, aku pamit kepada Fauzan dan Teman-temannya untuk pulang ke rumah karena waktu Isya telah dekat dan aku harus pergi ke masjid untuk adzan dan sholat berjamaah. Dan sesampainya dirumah, aku langsung bergegas ke Masjid seperti biasanya. Setelah sholat Tarawih selesai, aku pergi ke pondoknya Fauzan untuk mengaji Kitab Kuning Pasaran. Setelah selesai mengaji, aku bergegas pulang ke rumah, kemudian ganti baju dan tidur.

Hari berganti hari, tak terasa sudah hari ke – 30 Puasa, aku beraktivitas seperti biasanya. Kali ini aku bertekad mengkhatamkan Al-Qur’an di akhir Ramadhan ini, karena terakhir kali aku masih mengaji di Juz 26, sehingga hari ini aku berniat mengkhatamkan 30 Juz. Pagi setelah sholat Dhuha lalu siang setelah Sholat Dzuhur di Masjid dan sore setelah sholat Ashar di Masjid, aku mengaji ayat per ayat dan juz per juz. Menjelang buka puasa terakhir tahun ini, aku masih mengaji hingga sampai di Juz 30 Surah ‘Abasa, aku berhenti sejenak untuk sholat Maghrib berjamaah di Masjid. Setelah itu, aku pulang sebentar untuk berbuka puasa dan pergi ke masjid untuk membantu penyelenggaraan Zakat Fitrah. Di masjid, bunyi takbir menggema, ramai orang-orang membantu dalam penyelenggaraan Zakat Fitrah. Waktu Isya Tiba, kami semua berhenti karena aku mengumandangkan Adzan Isya. Setelah itu kami semua sholat Isya berjamaah. Sehabis sholat Isya berjamaah, kami semua melanjutkan kembali penyelenggaraan Zakat Fitrah. Setelah semua Zakat fitrah terkumpul, Kami semua berdoa untuk Zakat Fitrah. Selesai doa, kami langsung bekerja sama mengumpulkan zakat fitrah di Motor Tossa untuk dibagikan ke warga sekitar desa kami. Aku pun ikut serta dalam melaksanakannya.

Setelah semua terkumpul di Tossa, kami semua berkeliling desa untuk membagikan zakat Fitrah ini. Setelah selesai, kami semua ditraktir Cilok oleh Pengurus Masjid karena telah membantu membagikan zakat Fitrah. Lalu selesai makan cilok, aku dan adikku disuruh pulang oleh orang tuaku karena sudah malam dan besok sholat Idul Fitri di kampung keluarga Ayahku. Dirumah, aku mengaji Al-Qur’an sampai Alhamdulillah Khattam 30 Juz. Keesokan harinya, aku dan keluargaku melaksanakan sholat Idul Fitri di Kampung keluarga Ayahku. Setelah itu kami sekeluarga berkumpul dan saling bermaaf-maafan satu sama lain. Tak terasa 1 bulan Ramadhan seperti terasa cepat, bukannya terasa lama. Di bulan Ramadhan ini, aku banyak melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti mengaji Kitab Pasaran selama Bulan ini, lalu pergi ke Masjid untuk mengumandangkan Adzan dan sholat berjamaah di masjid, membantu orang tua dengan penuh semangat, dan kegiatan bermanfaat lainnya. Menurut saya, walaupun bulan Ramadhan telah usai, aku harus tetap berbuat baik dan melakukan kegiatan bermanfaat sebagaimana kita melakukannya di Bulan Ramadhan. Semoga Tahun Depan, Bulan Ramadhan akan menjemputku lagi. Dan aku akan selalu bersemangat dalam menyambut bulan kemuliaan ini.

Tentang Penulis dan karya yang ditulisnya :
Nama saya Muhammad Ibnu Arobi. Saya lahir di Tegal 2 September 2005. Saya adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Disini mau menjelaskan sedikit tentang Arti dari 4.5 . Jadi 4.5 itu maksudnya ialah 4 itu 4 waktu ketika mengaji Pasaran Ramadhannya dan 5 itu 5 waktu ketika saya mengumandangkan adzan di Masjid. Apa itu Mengaji Pasaran? Mengaji Pasaran adalah kegiatan mengaji kitab kuning atau kitab gundul/Arab Pegon yang dilaksanakan setiap Bulan Ramadhan tiba. Kebetulan saya mengikuti nya 4 waktu nih. Alhamdulillah 4 waktu mengaji pasaran dan 5 waktu mengumandangkan adzan di masjid. Jadi arti singkatnya seperti itu teman. Terima kasih temanku.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *