20 November 1979. Pagi itu, suasana kota Mekkah berjalan seperti biasanya, khususnya di area Masjidil Haram. Pada tanggal yang sama, abad baru dalam kalender Islam juga telah dimulai, 1400 H. Ribuan jemaah dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Masjidil Haram untuk melaksanakan shalat Subuh. Ketika shalat Subuh sudah mendekati akhir, mimpi buruk pun dimulai.
200 jamaah yang mengenakan jubah putih tiba-tiba mengeluarkan senapan otomatis yang mereka selundupkan, mereka adalah kelompok militan Salafis. Sebagian dari mereka mengambil posisi di sekitar imam yang memimpin shalat yang pada saat itu dipimpin oleh Imam Masjidil Haram Sheikh Muhammad al-Subayil. Begitu shalat selesai, mereka mengambil alih mikrofon dan menyampaikan pernyataan, ”Kami menyampaikan hari ini adalah kedatangan Mahdi, yang akan membawa keadilan dan kebenaran di bumi, yang sudah penuh dengan ketidakadilan dan penindasan”. Merujuk pada naskah-naskah Islam, Mahdi atau yang biasa disebut Imam Mahdi adalah ’penebus Islam’ yang akan membersihkan dunia dari kejahatan dan memerintah pada hari-hari menjelang akhir dunia. Menurut mereka, aksi yang dilancarkan di Masjidil Haram pagi itu adalah awal dari hari kiamat.