Realitas diri kita pada dasarnya bermula dari keyakinan yang ada dalam pikiran kita. Keyakinan itu yang akan mengarahkan semua energi yang ada dalam diri kita untuk mewujudkannya.
Keyakinan adalah bentuk berpikir positif (positive thinking) atas Dia yang menjadi tempat kembali segala keyakinan, yaitu Allah swt, Tuhan semesta alam.
Jadi, keyakinan yang ada dalam diri bukanlah hanya sebuah keyakinan atas rasa percaya diri dan kemampuan yang dimiliki melainkan suatu keyakinan yang dibangun pada kesadaran tinggi atas Ketuhanan yang menguasai segala sesuatu termasuk dirinya. Suatu keyakinan yang memahami bahwa apa pun potensi yang ada pada dirinya adalah hasil atas kuasa Tuhan yang Maha Berkehendak. Bukanlah suatu keyakinan yang meletakkan dirinya sebagai sentral atau pusat membangun kepercayaan diri yang pada akhirnya akan melahirkan kesombongan pribadi.
Sehingga di saat seseorang berpikir yakin sebenarnya adalah kita sedang meletakkan keyakinan positif kepada Allah SWT yang memberikan keyakinan atas dirinya. Dengan modal keyakinan diri itulah maka Allah SWT akan mewujudkan apa pun yang sedang diyakininya dalam pikiran.
Allah swt berfirman dalam hadis qudsi:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, Allah SWT berfirman:
“Aku sesuai dengan prasangka hamba kepada-Ku.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Apabila kita berdoa kepada Allah swt maka kita harus menetapkan dalam pikiran kita bahwa doa yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW :
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)
Prasangka dan keyakinan kita kepada Allah SWT inilah yang akan mengarahkan terwujudnya apa yang kita yakini. Semakin kita berkeyakinan baik kepada Allah SWT, maka semakin berpeluang besar Allah SWT mewujudkan keyakinan kita. Sebaliknya, jika kita berprasangka buruk, gagal, dan tidak yakin yang ditanam dalam pikiran kita, maka demikian pulalah kemungkinan besar yang akan terwujud.
Bagi orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT, maka tidak alasan untuk tidak yakin dan berprasangka buruk kepada Allah SWT. Karena apa pun yang Allah SWT tetapkan bagi diri kita pasti adalah yang terbaik dan Allah Maha Kaya, Maha Sempurna, dan Maha Mengabulkan permintaan hamba-Nya, apabila diri kita minta dengan sungguh-sungguh dengan segala keyakinan pada Allah SWT.