Wanita Yang Ingin Ke Surga
Aku beranjak remaja,saat itulah hidup ini mulai berubah karena aku sekarang menjadi tulang punggung untuk keluarga.Ibu dan Ayahku sudah lama meninggal dan sekarang yang tersisa hanya aku dan tiga adikku,hal ini terjadi karena lampu bohlam yang meledak 1 tahun silam,sejak usiaku 16 tahun.
sekarang aku bekerja disebuah restoran menjadi pelayan di sana, aku bekerja mulai pukul 2 siang hingga 5 sore , setelah pulang aku bertemu dengan adikku Andre,Niken Najha, mereka masih sangat kecil untuk menghadapi situasi seperti ini,kadang aku benci pada diriku, yang tidak bisa berbuat apa apa .Dulu saat ibu dan ayah masih ada semua serba ada makanan,minuman ,belanja dan kebutuhan sekolah terpenuhi tapi sekarang semua berbalik arah miris rasanya.
“Oyaaaa ujarku pada ketiga adikku yang sedang berada di kamar kalian mau makan apa? Mereka bertiga sontak berteriak “kami mau makan masakan ibu sudah lama kita semua tidak makan itu kak’’ hmmm masakan ibu ya?,kakak tidak bisa masak, itu teralu sulit dan memerlukan bahan yang harus dibeli ke pasar,ganti yang lain ya? Ujarku dengan suara pelan, kakak sudah mempunyai resep baru” nasi goreng selimut dingin” namanya gimna? Suara hening seketika digantikan dengan tawa ketiga adikku yang mulai kembali gembira karena mendengar nama nasi goreng itu , senyum simpul pada ketiga adikku memberikanku semagat untuk kerja lebih keras lagi agar mereka bertiga tidak sepertiku yang putus sekolah,padahal aku ingin menggapai cita-cita yang ku inginkan tapi mau bagaimana sudahlah ucapku dalam hati ,siaap laksanan!, Kakak masak dulu ya tunggu sebentar .
setelah 10 menit menunggu masakan yang ku buat akhirnya jadi .aku memanggil mereka bertiga ‘’ayooo semua ke sini masakannya sudah siap ,makan dan habiskan kemudian ke kamar dan tidur ini sudah hampir larut,besok kan kalian sekolah kakak ke kamar dulu sebentar, saat tiba di kamar hawa dingin yang ada di sana masuk ke dalam pori pori kulitku aku terdiam mematung , mengingat semua kenangan yang terjadi.
sebuah kecelakaan lampu bohlam yang megakibatkan kedua orang tuaku meninggalkan kami semua, isak tangis menderai di pipiku yang menetes deras ,semua ini salahku, andai saja waktu itu aku tak melakukanya ya rabb ampunilah hambamu ini, tiba-tiba Najha memanggilku aku keluar dengan mata yang sembab kaakkk ,kami semua sudah habiskan nasi gorengnya enak ucap Najha yang sangat bahagia sekali bagaimana jika………. suara Najha terhenti saat ia melihat ke arahku , kakak kenapa? Apa yang terjadi mengapa mata kakak sembab seperti sudah menangis, kata- kata Najha memusatkan perhatian Andre dan Niken dengan ekspresi sedih , ada apa? Kata mereka bertiga, kenapa kak jelaskan pada kami, hmmmm tidak ada apa apa tadi kakak terjatuh di jalan karena sakit kakak jadi nangis deh, cengeng ya, mereka kembali tertawa dan memberikan lawakan, kakak udah besar tapi masih aja cengeng ni liat kami kami masi SD semua tapi kuat dan pemberani tidak seperti kakak yang terjatuh langsung menangis , aku tertawa mendengar celotehan adik adikku , mereka masih kecil tapi sangat mengerti dengan keadaan, tidak seperti anak- anak di luar sana yang hanya menuntut hal hal yang belum saatnya mereka miliki, aku bersyukur memiliki kalian ucapku dalam hati,sudaaah sudahh kalian cuci kaki dan tangan kemudian sikat gigi dan tidur kakak akan bereskan semuanya ,siaap bu komandan! mereka jawab dengan serentak dan bergaya seperti tentara kecil yang manis , sambil menaruh tangan pada sudut alis mereka, mereka berlari menuju ke kamar mandi setelah itu tertidur , mereka semua terlelap…
Aku kembali mengingat kejadian yang membuatku terauma hingga saat ini, suara angin di luar jendela mengosongkan pikiranku dan seolah memutar kembali saat kejadian itu terjadi, saat itu malam yang dingin ayah dan ibuku baru pulang bekerja dari sebuah perusahaan yang diwariskan oleh kakek walaupun bekerja di sana mereka selalu membagi waktu dengan baik,antara anaknya dengan pekerjaan mereka selalu megajarkan ilmu agama pada anak- anaknya mereka megubah perusahaan menjadi pondok pesantren yang mereka fikir lebih baik dibanding merekrut pegawai yang nantinya akan lupa dengan waktu , mereka tidak mau waktu mereka di dunia hanya sibuk dengan dunia, dan Insyaalah akan menjadi pahala zariah nantinya .
mereka adalah orang tua yang sempurna menurutku,aku sangat bersyukur memiliki mereka berdua walaupun hanya sesaat mungkin itu tanda Allah sayang pada mereka pada saat itu mereka berdua pulang ke rumah pukul 21:00 setelah mereka mengajar anak –anak pondok ilmu fikih dan tajwid , mereka mengajar dari jam 16:00 -18:00 tapi berhubung ada rapat di pondok jadi mereka agak terlambat untuk pulang , 3 hari sebelum idul fitri di komleks rumah kami selalu disambut dengan pawai lampu bohlam,kebutulan ayah dan ibu pulang, aku menyuruh mereka untuk menonton bersama,ketiga adikku sedang tidak bersama kami mereka dititipkan di rumah nenek, kami bertiga aku ,ayah,ibu menonton pawai tersebut dengan gembira tetapi 5 menit kemudian semua sirna bagai ditelan oleh angin,segerombolan geng motor melaju dengan sangat cepat saat pawai sedang berlangsung , mereka berkendara sembarangan dan ugal-ugalan , menabrak habis orang orang yang ada di sana ,hingga tiang bohlam yang panjang menjatuhi ayahku ,sebenarnya aku yang akan terluka di sana tapi ayah mendorongku ketika melihat kabel bohlam terputus dan mengeluarkan percikan api,ayahku tertindih oleh tiang dan terkena tegangan listrik, ibuku tertabrak oleh salah satu anggota geng motor yang mengakibatkan kepalanya terbentur dan pecah aku yang ada di sana menyaksikan hal tersebut hanya bisa menangis membagunkan ayah dan ibuku, aku tak bisa berdiri karena kakiku yang patah,dan merangkak menghampiri mereka aku berteriak minta tolong pada orang orang yang ada di sana tapi semua orang sedang terluka parah aku hanya bisa menangis dan berdoa “ya Allah bantulah hambamu bantulah hamba ya Allah kirimkan seseorang yang bisa mmbantuku ku mohon!” Tangisku semakin keras ketika aku tidak mersakan denyut nadi ayah dan ibuku “ TOLONG ! TOLONG AKU! IBU DAN AYAHKU SUDAH TIDAK BISA BERNAPAS! , tak lama setelah itu ambulans datang membawa ayah dan ibuku ke rumah sakit terdekat sesampainya di sana mereka dinyatakan meninggal dunia, saat itulah aku merasa bahwa bumi berhenti bergerak dan hidup sudah tidak berarti lagi karena dua orang yang sangat spesial telah diambil oleh sang kuasa,saat itu aku bilang pada Allah “ aku ingin ke surga bersama mereka , ambil aku juga ya Allah!“. Mereka sudah ke surga seorang dokter yang menangani kedua orang tuaku berkata” kau adalah wanita luar biasa ,tenang saja, mereka sudah tersenyum di surga jangan tangisi mereka, karena jika putrinya ini menangis mereka pasti akan kecewa padamu’’ ucapan dokter tadi membangkitkan semangatku yang tadinya hancur menjadi bangkit kembali , aku mecarimu dokter. Suara petir mengagetkanku dari lamunan ini,aku berdiri mentup jendela dan tidur, menunggu hari esok yang cerah dan berkah
Setelah beberapa tahun mengalami kesusahan dan keterpurukan hidup kami kembali normal karena ahli waris pesantren sudah diberikan kepadaku pada usia 20 tahun adikku juga bersekolah di sana,segala aktivitas kami kerjakan di sana sudah seperti rumah kedua, sekarang aku sudah menghafal 30 juz dalam Al qur’an dan beberpa ribu hadist,dan melanjutkan kuliah di cairo mesir aku yang dulunya putus sekolah sekarang bisa sukses menggapai cita-cita , selama kita berfikir negatif dan pesimis kita akan mendapatkan persangka kita sendiri, setelah lulus dari cairo aku bertemu dengan dengan dokter muda yang dulu menangani orang tuaku dia menghitbahku dengan hafalanya 30 juz sebagai maharku,aku mendapat jodoh yang ku Inginkan
,ini dari didikan ayah dan ibu aku bisa seperti ini terimakasih aku ucapkan
Aku adalah wanita yang ingin ke surga ….
suamiku memanggilku dengan nama Humaira.
Aku dan suamiku hidup serba berkecukupan segala sesuatu yang diambil oleh sang pencipta diganti dengan hal yang lebih baik lagi dari sebelumnya , aku semakin bersyukur atas segala nikmat yang engkau berikan ya Allah ,aku berharap ibu dan ayah tersenyum di atas sana. Tersenyum melihat anak anaknya, sekarang Andre sudah besar bu ,dia baru hafal 20 juz ,sedangkan adik prempuan lainnya sudah hampir 30 juz.
ayah dan ibu selalu mendidikku dengan ajaran agama ibu pernah bilang……..
“jika kamu ingin melihat ayah dan ibu di surga hafalkan qur’an, itu tiket satu satunya agar ingin menjadi sukses”, aku memegang ucapan ibu hingga sekarang yang kemudian aku berikan pada adik- adik selain itu, ayah juga bepesan padaku “kalian berempat adalah anak-anak ayah yang harus ayah jaga karena kalian semua akan meringankan siksa ayah nanti pada hari kiamat dan satu hal lagi jadilah orang yang selalu melihat ke bawah jangan hanya memandangang orang yang berarda di atas.
Aku rindu kalian……ayah dan ibu
Nama suamiku Ilham dia seorang dokter di rumah sakit Amanah , dia spesialis bedah sekaligus direktur rumah sakit,bebanding terbalik dengaku yang putus sekolah, , seorang dokter tampan menghampriku dengan perawakan gagah dan berani ia masih mengingat kejadian beberapa tahun silam yang menimpaku, Ilham melakukan operasi 20 kali dalam sehari.
Sedangkan aku pergi menuju pesantren mengajar anak-anak di sana megajar ilmu fikih dan tajwid meneruskan pekerjaan ibu dan ayah minggu depan akan ada wisuda hafalan kedua adiku Niken dan Najha tapi tidak seperti biasanya acara ini diadakan di Masjid Al Munawarah , sekitar 1km dari pondok,
Ccccrringgggg….cringgg……ponselku berdering terpapar sebuah nama di ponselku Ilham..namanya
“hallo? Assalamualaikum Humaira”? ada apa? Kata Iham
Humaira: minggu depan wisuda 30 juz adikku ,aku ingin pergi bersamamu
Ilham: minggu depan ya? Kebetulan jadwalku sedang kosong kita akan pergi berdua
Humaira : baiklah abi terimakasih assalamualaikum
Ilham: waaalaikumussalam , suara telfon terputus ditutup dengan senyum simpul Humaira
Satu minggu kemudian Humaira dan Ilham pergi menuju tempat wisuda adik perempuan Humaira , mereka berdua menaiki sebuah mobil berwarna merah , ketika sedang di perjalanan Humaira sedang berbincang dengan Ilham mereka saling bercanda satu sama lain hal itu membuat Ilham kurang fokus ketika berkendara tiba tiba mobil yang dikendarai oleh mereka berdua ditabrak oleh truk besar , yang kehilangan kendali.
Mobil itu tersungkur Humaira jatuh ke jurang , sedangkan Ilham mengalami luka ringan di kepala ,ketika sadar Ilham berteriak memanggil Humaira dengan sedikit kesadaran yang jatuh kedalam sana
“HUMAIRAAAAAAAAAAAAA! HUMAIRAAAAAAAAA! ,air mata Ilham jatuh dengan sangat deras penuh luka dan darah langsung menghunungi pihak rumah sakit dan polisi, tidak membutuhkan waktu yang lama ,Humaira langsung ditemukan dengan luka yang sangat parah Ilham langsung membawa Humaira ke rumah sakit untuk diperiksa , sesampainya di sana, dokter tidak megizinkan Ilham unntuk turun tangan karena akan berbahaya bagi Humaira apalagi dengan kondisi yang seperti ini,
Ilham terlihat sangat putus asa ketika melihat kondisi Humaira yang lemah dan kritis, saat sedang diperiksa oleh dokter Humaira mengalami banyak sekali pendarahan,terutama pada bagian kepala setelah 15 menit diperiksa ia dinyatakan meninggal dunia.
Ketika medengar hal tersebut Ilham langsung masuk menemui Humaira ia berteriak sekencang-kencangnya memanggil nama Humaira
‘’HUMAIRAAAAAAAAAA APA YANG TERJADI”!!!!!
“ INI TIDAK MUNGKIN , KAU MENINGGALKANKU SENDIRI DI SINI ! HUMAIRA TOLONG!”
“ AKU MOHON PADAMU BUKA MATAMU BUKA SAYANG! BUKA”!
“ AKU INGIN ALLAH MENCABUT NYAWAKU SEHARI SETELAH IA MENCABUT NYAWAMU “
Para dokter hanya bisa menenangkan Ilham “ tenang pak semua sudah takdir, Allah sayang pada istri bapak biarkan dia pergi dengan tenang’’
“ baiklah jika ini yang terbaik …. aku ikhlas ya rabb , kau ambil separuh dari hidupku hari ini”
“Kalimat yang keluar dari mulut Ilham adalah….. “ SELAMAT JALAN HUMAIRAKU,ISTRI SHALIHAHKU
INI AKHIR DARI CERITA YANG KAU BUAT YAITU” WANITA YANG INGIN KE SURGA’’
Humaira meninggalkan segala kenangan dengan tersenyum manis.dihadapan Ilham.