Waktu yang Mulia
Oleh Akhmad Idris
***
Di antara jejak waktu,
terhampar gurun hijau tiga puluh langkah,
gerah menahan namun rindang menjajar pengampunan.
Ada yang menanti, merindu, lalu melepuh.
Ada yang tak peduli, menjauh, biar berlalu.
Waktu itu,
Kalim-Nya membelah yang tak mungkin,
menenggelamkan yang tak pernah habis ingin.
Dalam kelam dingin,
yang terus berpilin.
Kini,
Aku di sana,
pada langkah ke tujuh,
melemparkan sauh.
Adakah ampunan-Mu yang bergemuruh?
7 Muharram 1443