Taubat Korona

Muharram,
Korona masih khusyuk
Beribadah di negaraku yang ramah.
Jumlah rakaatnya terus bertambah.

Muharram,
Kata Pakaji, korona tak beribadah di masjid
—mungkin di rumah/di tubuhku/di tubuhnya.

Aku ingin lagi mengecup sejadah masjid tanpa ragu ada korona yang juga sedang bersujud di sana.

Muharram,
Sampaikanlah taubatku kepadaNya, aku malu kepada Korona. Dia hamba yang begitu taat.

Baru kurasakan, memanglah pengap beribadah di dalam rumah kontrakan. Bersajadah masker. Bersuci dengan handsanitizer.

Baru kusadari, betapa nikmat, bisa berbaring di lantai masjid yang sejuk.

Kalideres, 2021


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *