Sholat itu adalah ibadah wajib yang harus dikerjakan oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Sholat memiliki keutamaan ibadah yang lebih tinggi dari pada ibadah lainnya. Banyak sekali umat muslim yang melalaikan atau bahkan menunda-nunda waktu sholat. Terkadang banyak orang yang rajin beribadah khususnya dalam mengerjakan sholat, ketika usia mereka sudah lanjut atau tua. Namun, tak jarang ada orang yang rajin mengerjakan ibadah sholat ketika usia mereka masih muda. Sholat adalah amalan terlihat yang bisa orang lain lihat secara langsung, namun Allah SWT Maha Mengetahui segala tindakan yang diperbuat oleh semua umatnya. Ada cerita berkesan yang membuatku sadar tentang pentingnya sholat di dalam Primajasa.
Hari kamis tanggal 23 Juni 2016 aku harus datang ke kampus ku untuk menyelesaikan tugas himpunanku. Hari ini aku beragkat dari Bekasi ke Bandung ditemani oleh ibuku. Kai bernagkat ke bandung setelah sholat subuh menggunakan bis. Bis Bekasi- Bandung hanya ada satu yaitu Bis Primajasa. Akhirnya kami berangkat ke Bandung menggunakan bis tersebut. Setelah 4 jam perjalanan akhirnya aku dan ibuku tiba di Terminal Leuwi Panjang, Bandung. Kami tiba pukul 11.00 WIB, karena belum waktunya sholat zuhur kami memutuskan untuk sholat zuhur di kosan saja. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan untuk sampai ke kampus ku dengan menaiki damri. Setelah sampai akhirnya aku dan ibu ku tiba di kosan. Lalu kami pun sholat zuhur karena waktunya sudah tiba. Lalu aku pergi ke kampus untuk menyelesaikan urusan ku, tapi ibu ku tetp di kos an karena beliau harus beristirahat. Setelah semua urusanku selesai kira-kira pukul 15.00 aku pun kembali ke kos an dan bersiap-siap untuk pulang ke Bekasi. Sebelum pulang aku dan ibuku sholat asar dulu. Setelah sholat kami pun berangkat lagi ke terminal untuk pulang ke Bekasi lagi. Singkat cerita aku dan ibuku tiba lagi di Terminal Lewi Panjang pukul 17.30 WIB. Karena kami harus mengejar bis terakhir untuk ke Bekasi. Melihat waktu yang sangat sempit kami memperkirakan kami akan berbuka puasa di jalan. Oleh karena itu aku dan ibuku membeli gorengan untuk berbuka puasa dan air mineral. Setelah membeli gorengan kami pun naik bis ke Bekasi. Seperti biasanya bis selalu saja lama berangkat karena ngetem atau masih menunggu penumpang lainnya sampai bis tersebut penuh diisi penumpang. Dan seperti perkiraan, waktu berbuka puasa pun tiba. Dan kami pun berbuka puasa dengan makan gorengan dan minum air mineral. Saat aku dan ibuku makan gorengan, ada seorang bapak duduk di seberang bangku kami di bagian depan hanya bed jajaran. Ternyata bapak tersebut makan gorengan juga sama seperti kita. Saatt aku melihat hal itu aku pun tertawa kecil sambil menengok ke arah ibuku. Karena asiknya aku makan gorengan sambil bercerita dengan ibuku. Tiba-tiba saja, ibu ku mencolek aku dan berkata : “ kaka , kamu mah makan melulu kapan sholatnya ?” lalu aku menjawab : “ Nanti aja mah pas sampe rumah nanti sholatnya digabung sama sholat isya sekalian. Ini kan di dalam bis mana bisa kita sholat.” Kata ku sambil tertawa. Lalu ibu berkata lagi :” Coba liat bapak itu.” Dan betapa kagetnya aku, ternyata bapak yang makan gorengan sama seperti aku itu sedang sholat dengan khusuk nya di dalam bis dengan posisi duduk.
Melihat hal itu, hatiku seperti bergetar dan aku pun langsung diam dan bepikir. Betapa hebatnya bapak itu, beliau masih mementingan ibadah tanpa mementingkan keadaan dimana beliau berada, tanpa mementingan pemikiran-pemikiran orang tentang tata cara ia sholat, dan beliau mengabaian semua itu. Lalu aku melihat ke arah diriku sendiri dan bertanya, apakah selama ini sholatku sudah benar? Apakah selama ini aku mementingkan sholat lebih dari kepentingan lainnya? Dan apakah sholatku sudah benar?. Aku terdiam dan merasa kecil sekali, aku alu melihat peristiwa itu. Seorang bapak yang sudah tua tapi tetap menjalankan ibadah tanpa alasan apapun. Karena islam itu agama yang sangat mulia derajat nya dan tidak pernah memberatkan umatnya dalam hal apapun. Seperti kata rasulullah SAW bersabda : “Apabila kamu sakit tidak bisa sholat dengan berdiri, maka kamu diperbolehkan sholat dengan posisi duduk, Lalu apabila dudukpun kamu tidak sanggup kamu diperbolehkan sholat dengan posisi tidur, Apabila posisi tidurpun tidak bisa kamu bisa sholat dengan memiringkan badan mu ke kanan atau ke kiri. Lalu apabila dengan memiringkan posisi badan pun kamu tidak sanggup kamu bisa sholat dengan menggunakan isyarat mengedipkan mata”.
Semenjak melihat peristiwa itu, aku berjanji pada diriku sendiri. Aku harus mementingkan ibadah ku khususnya sholat lebih dari apapun. Sebisa mungkin aku tidak boleh menunda-nunda waktu sholat lagi. Aku mungkin memang bukan umat muslim yang sangat taat, aku masih jauh dari kata umat yang patuh pada setiap perintah Allah SWT. Tapi aku percaya, apabila aku berniat untuk pelan-pelan merubah semua sifatku untuk menjadi yang lebih baik insya allah aku bisa menjadi lebih baik atas izin Allah SWT.
Ini kisah sederhana, mungkin bukan kisah yang spesial. Namun, insya allah bisa diambil pelajaran dari kisah yang aku alami. Terimakasih.
Oleh: Eksa Nursafira Sunarya
Dari: Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi