Terlena bulan disandarkan bintang
Dalam halaman angan penuh remang-remang
Yang akhirnya berpedar mengedarkan
Waktu bagi anak adam harapkan ampunan
Sepertiga muharram kala gulita terarah
Lututnya bersimpuh dalam sajadah
Tangannya tertadah;
Bertahmidnya dalam ibadah
Sesak mengerogoti dada
Isak tangis merangkai doa-doa
Pada tiap dosa yang dilakukan dengan sengaja
“Oh Tuhan, jangan buatku merasakan karma”
Pada tiap-tiap fajar yang menjadi saksi simpuhan permohonan
Malaikat duduk di tepi corong asap, ikut harap walau rasa menahan
Di sebelah bumbungan asap, setia mengaminkan;
Semoga, tuhan mendengarkan.