Selawat Penolongku

Rasa cinta telah Allah Swt. titipkan ke setiap dada manusia. Cinta tidak hanya terbatas pada lawan jenis saja, melainkan banyak bentuknya. Selain cinta kepada Allah Swt., salah satu cinta paling mulia adalah kepada Nabi Muhammad saw.

Tentunya, cinta butuh pembuktian. Jika hanya di bibir saja, itu tandanya dusta. Sudah sewajarnya, kita mengikuti perintah sosok yang kita cintai. Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim, no. 408)

Selawat kepada Nabi Muhammad saw. adalah salah satu bentuk kecintaan kita sebagai umatnya. Begitu sangat mulianya Rasulullah saw., hingga Allah Swt. dan malaikat-malaikat juga berselawat kepada beliau.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.(QS.Al-Ahzab:56).

Ternyata di balik selawat kepada Nabi Muhamad swt. tersimpan keajaiban-keajaiban yang tidak terduga. Sudah banyak orang yang terkabul keinginannya hanya dengan mengamalkan selawat.

Saya pribadi mengalaminya. Berikut kisah nyata yang saya alami ketika mengamalkan selawat:

“Pada suatu sore, selepas saya pulang kerja di daerah Bandung Barat. Keadaan jalan raya tak seperti biasanya. Begitu saya keluar pintu gerbang kemacetan luar biasa terjadi. Saya mengendarai motor harus bersabar karena kesulitan untuk keluar. Selama saya bekerja di sana, baru kali ini mengalami kemacetan yang luar biasa seperti ini. Berhenti lama sekali, maju sedikit, begitu saja terus. Diduga kemacetan sampai berpuluh-puluh kilometer. Ketika saya sudah mengendarai sekitar 2 jam kurang, diperkirakan sekitar 2 kilometer, saya baru tersadar kalau bensin motor saya tidak penuh. Firasat tidak baik muncul. Bagaimana jika tiba-tiba kehabisan bensin, dan saya tahu kalau SPBU masih jauh. Berjalan kembali sekitar 500 kilometer, firasat buruk tersebut terjadi. Motor saya memberikan tanda-tanda kehabisan bensin dan benar saja seketika motor saya mati. Saya berusaha mendorong ke pinggir dalam keadaan jalan raya padat merayap, sudah jelas panik. Gelisah dan bingung harus bagaimana. Mendorong motor sampai SPBU dalam keadaan macet akan sulit. Apalagi saya seorang perempuan bertubuh mungil. Lalu kubuka tangki motor, masih tersisa sedikit sekali bensin. Secercah harapan masih ada. Saya teringat dengan kisah para ulama dan sahabat saya yang mengalami keajaiban selawat. Tanpa pikir panjang, saya segera berselawat dengan penuh harapan dan keyakinan kalau Allah Swt. akan menolong saya. Sepuluh kali berselawat saya coba nyalakan mesin motornya, Masya Allah motor saya masih bisa nyala. Saya kembali jalan, sambil tak henti-hentinya berselawat. Karena secara logika pasti bensinnya akan benar-benar habis dan motor saya akan sulit menyala lagi. Luar biasa takjub dengan kuasa-Nya, motor saya kembali mati, tetapi tepat di depan SPBU. Beruntungnya motor saya adalah tipe motor yang bisa langsung menyala walaupun diisi bensin dalam keadaan tangki motor benar-benar kosong. Syukur tiada henti.”

Begitulah kisah yang terjadi pada saya. Pesan saya, amalkan selawat dalam setiap keadaan apapun. Yakinlah, selawat akan membantumu keluar dari kesulitan tentunya dengan izin Allah Swt.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *