SEKERANJANG MUHARRAM
Tahun-tahun serupa makam
Detaknya menyisa nisan
Sama sekali menolak dikembalikan
Bulan baru disaji bak sekeranjang makanan
Mengambil setiap mulianya dipersilakan
Sedang kami cawan-cawan
Denting sendok dilarang saling melawan
Hari yang kesepuluh nanti
Sepotong puasa tersaji
Harumnya serupa ramadhan wangi
Sekeranjang Muharram masih tersaji
Sama seperti bilah-bilah yang lalu terurai
Sulung dari empat yang dihormati
Saat berlalunya nanti
Akankah diri jadi cawan kosong atau penuh terisi ?