Puisi Muhammad Badrun
SEBERKAS RITUS PEPERANGAN
Adam dan Hawa telah bulat telanjang. Lekuk tubuh tersingkap dari tingkap surga, terlemparlah mereka ke lembah. Menuju duka menuju luka. Mereka berperang dalam kalut rindu membubung, dalam hiatus ribuan kurun terputus. Namun, Tuhan menebus dalam peluk yang kudus.
Lalu peperangan terjadi saat bah deras mengepung, denyut ingkar lebur menghanyut, segala sesal ikut larut. Lantas burung-burung bersenandung di atas kapal mengapung: orang-orang telah beruntung, selamat dari laknat berkabung. Sebuah takdir bertemu dan berlabuh di pucuk bukit, setelah mendung langit jadi wingit. Dan kami adalah kepak sayap, dari tangan Tuhan yang hinggap.
Hari-hari telah moksa. Tangan hulubalang meraih karunia.
(Ajibarang, 2021)