Sahabat Hingga Ke Surga

Di suatu kota, ada seorang gadis cantik bernama Humeera Claretta. Gadis ini berparas rupawan. Mata berwarna coklat, rambut panjang sepinggang, berkulit putih,mempunyai bulu mata yang lentik, dan hidung mancung. Sehari-hari dia selalu memakai rok mini selutut.

Suatu hari dia sedang jalan bersama sahabatnya ke mall. Sahabatnya itu memakai busana yang sangat tertutup. Dia bernama Raina Fatimah. Sahabatnya-Raina, memang sangat risih dengan penampilan sahabatnya yang sangat membuka auratnya. Raina sudah berkali-kali menasihati agar Humeera menutup aurat nya, namun Humeera tidak mendengarkan nasihat Sahabatnya itu.

Humeera dan Raina sedang di bagian pakaian. Humeera sedang memilih pakaian yang ingin dia beli.

“Raina? Kira-kira yang cocok untuk aku apa? Yang kanan atau yang kiri?” tanya Humeera pada Raina yang sedang ikut memilih-milih baju untuk dirinya sendiri.

Raina pun menengok ke arah Humeera. Raina tampak bingung memilih pakaian yang sedang di tunjukkan oleh Humeera.
“dua-duanya tidak cocok Ra, pilih pakaian yang lain aja deh” ujar Raina.

Humeera mendengus kesal. “ihh, padahalkan ini baju sedang trendnya tau! Masa iya tidak cocok sama aku? Coba pilih lagi” suruh Humeera pada Raina.

“Benar Ra, itu tidak cocok untuk di badanmu. Sebentar, aku cariin yang cocok untuk kamu” ujar Raina. Raina pun mencari baju yang paling cocok untuk Humeera, beberapa menit kemudian, Raina menemukan baju yang cocok untuk Humeera, yaitu berlengan panjang dan menutupi paha. Pakaian itu di berikanlah kepada Humeera.

Humeera pun mengambil pakaian tersebut dan memegangnya di hadapan wajah nya.
“ah! Raina! Ini mah pakaian yang cocok untuk kamu! Bukan untuk aku! Kamu pilihin pakaian untuk aku yang seperti ini? Tidak zaman Rai! Basi tau! Cari tuh yang lagj trend. Udah lah percuma aku ngajaj kamj kesini, yang ada buat aku kesal.” ujar Humeera dengan berkata kasar pada Raina.

Raina pun beristigfar dalam hati, dan berdoa semoga sahabatnya di berikan hidayah agar dia mau menutup auratnya.

Saat tibanya dirumah, Humeera segera ke kamarnya lalu tidur, padahal suara azan sudah berkumandang. Sore pun tiba, Humeera telah meninggalkan sholat Zuhur.

Tiba-tiba Humeera bermimpi bertemu nenek tua renta dijalan, nenek itu membawa belanjaan yang sangat banyak. Humeera pun membantu nenek tua itu. Nenek tua itu berbicara pada Humeera.

“makasih ya nak cantik udah mau membantu nenek. Kamu anak yang cantik dan juga baik hati” ujar nenek tersebut.

Humeera pun tersenyum. “sama-sama nek, nenek bisa aja. Makasih atas pujiannya. Humeera senang kok membantu nenek”

“tapi sayang kamu nak, kenapa kamu tidak menutup auratmu? Padahal kamu sangat cantik.” ujar nenek itu lagi.

Humeera pun bingung hendak menjawab apa. “Humeera belum siap nek, karena akhlak nya belum baik, jadi belum pantas kalau harus menutup auratnya”

“salah kamu nak, pakailah pakaian yang menutup aurat. Akhlak bisa di perbaiki. Kalau umur kan tidak ada yang tau cantik. Kalau kamu tidak menutup auratmu, orang tuamu juga bisa masuk neraka. Kalau umur kamu tidak panjang, kamu belum menutup auratmu, kamu rugi banyak nak.” ujar nenek itu menasihati Humeera.

Humeera pun mencermati apa yang baru saja di ucapkan nenek tersebut.

“makasih ya nak, udah mau bantu nenek sampai kesini. Nenek duluan ya? Assalamualaikum?”

“Waalaikumsalam”. Humeera pun menuju tempat yang dia tuju, dia menyebrang untuk ke tempat tersebut. Tiba-tiba ada mobil sedan melaju dengan kecepatan tinggi. Humeera berteriak sekencang-kencangnya. Humeera pun kemudian terbangun dari mimpi nya. Dia tampak panik dengan yang di mimpinya tadi.
….
Keesokan harinya, dia ingin menemui sahabatnya-Raina. Dia ingin meminta maaf apa yang telah dilakukannya pada Raina saat Raina menasihati nya kemudian dia berkata kasar.

“Raina!” panggil Humeera
“eh iya kenapa?” tanyanya balik.
“aku mau minta maaf sama kamu, aku sudab berbuat kasar padamu.” ujar Humeera meminta maaf dengan tulus pada Raina.
“iya aku udah maafin kamu kok sebelum kamu meminta maaf” jawabnya dengan tersenyum.
Humeera pun ingjn meminta tolong pada Raina. “Raina? Aku mau minta tolong sama kamu. Kamu mau membantu aku?”

“insya allah, apa yang bisa aku bantu?”
Humeera pun tampak ragu untuk mengucapkannya.
“aku mau menutup auratku, apakah kamu mau membantu memilihkan pakaian yang cocok untukku?” tanya Humeera dengan ragu-ragu.
Raina pun sengaja tidak sadar memeluk Humeera sahabatnya.
“alhamdulillah, aku ikut senang kamu mau menutup auratmu. Aku sangat mau membantu kamu memilihkan baju untukmu” ujar Raina dengan raut wajah gembira.

“makasih sahabatku yang baik hati” ucapku berterima kasih.
Dia pun membalasnya dengan rangkulan dipundakku dengan senyuman.

Alangkah senangnya Humeera memiliki sahabat yang selalu mengingatkannya pada kebaikan. Semoga Humeera bisa bertemu dengan sahabatnya di surganya allah swt.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *