Ngabuburit memang paling menyenangkan sembari menunggu waktu buka, melihat-lihat banyaknya masyarakat yang berjualan takjil di pinggir jalan adalah caraku untuk menghabiskan hari sembari menunggu waktu buka. Aku melihat-lihat sambil memilih takjil yang tepat untuk hari ini dan dompetku maklum anak kost-an. Akhirnya aku dapat takjil yang pas untuk hari ini, harganya hanya Rp 3.500,00 tapi dijamin bikin kenyang.
10 menit lagi waktu berbuka akupun bersegera pulang ke kost-an, bersiap siap dan menyiapkan hidangan berbukaku di lantai dekat kasurku,aku pun siap untuk berbuka hari itu. Memang benar kata orang semakin berharap kita smakin lama datangnya, jadi aku diam saja menatap makanan ku sembari menahan laparku. Rasanya seperti makanan itu memanggilku, setiap panggilannya aku selalu istigfar.
Allahhu akbar allahu akbar, tegak kepalaku dan terucap dengan sendirinya rasa syukurku. LAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA’ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN ucap lisanku, aku awali membatalkan dengan air putih hangat dan sholat magrib terlebih dahulu, aku tidak ada kurma jadi air putih hangat saja. Melahap makanan pelan pelan agar nikmatnya makanan itu tersa olehku, aku sangat bersyukur sekali dengan makananku hari ini karena kata para sahabat nabi ” Aku bersedih melihat makanan yang banyak, karena terkenangkan Rasulullah SAW. Baginda berbuka dengan makanan yang sedikit tetapi amalannya banyak. Sedangkan aku berbuka dengan makanan yang banyak, tetapi amalanku cuma sedik” oleh karena itu aku berbuka dengan sedrhana seperti makanku hari ini.
Menjelang Isya tiba aku sudah berada di masjid yang tak jauh dari kosku, orang masih sepi awalnya. Mengambil wudhu, sholat tahyatul masjid,dan duduk tenang menunggu adzan Isya tiba. Masyarakat datang satu demi satu mulai dari bapak-bapak, Ibu-ibu, serta anak-anak datang meramaikan masjid, ucapan hamdalah terucapku.
adzan tiba,Imam mengambil tempat dan makmum merapikan shaf. Urutannya makmum Bapak-bapak dibagian depan dilanjutkan makmum anak laki-laki,dibatas belakang terdapat makmum anak perempuan dan dibelakangnya makmum Ibu-ibu. Sholat terasa sangat hikmat dengan suasana tenang sejuk dan Imam yang melontarkan bacaan yang merdu rasanya.
Selesainya Sholat dilanjutkan oleh pengurus masjid menyampaikan tentang keuangan masjid,infak jumat lalu,infak malam ini,dan ustad yang akan menyampaikan ceramah.
Dengan mengucap salam ustad memulai ceramahnya. Pada malam itu judul ceramahnya “malam yang paling mulia di bulan ramadhan”, anak-anak mulai membuka buku dan meringkas apa yang disampaikan oleeh ustad.
Terucapnya salam penutup oleh ustad pertanda berakhirnya ceramah pada malam itu. Dilanjutkan dengan sholat sunnah tarawih, masjid hanya mengadakan 8 rakaat sholat sunnah tarawih dengan 4 kali salam, dilanjutkan sholat penutup witir 3 rakaat. Masjid mengadakan sholat tarawih banyak sedikitnya tergantung kemampuan para makmum,maklum di tempatku banyak makmum yang sudah berambut putih.
Sholat dimulai, awalnya suasana tenang lama kelamaan menjadi ribut dikarenakan anak-anak yang ribut. Suasana khusuk agak menjadi renggang karena ulah ributnya anak-anak. Mulai dari rakaat ke 4 para makmum mulai berkurang satu demi satu,entah karena apa mereka mulai keluar masjid. Diakhiri salam shalat witir kegiatan tarawih selesai,belajar dari shalat tariwih saya mendapatkan “bukan siapa yang datang lebih awal tapi siapa yang brtahan hingga akir”.
Dilanjutkan tadarus sebanyak 1 jus perhari agar genap 30 jus tamat ramadhan nanti. Alhamdulillah saya sangat bahagia ramadhan tahun ini karena dapat melaksanakan ramadhan dari awal isnyaallah sampai akhir.
Dari ramadhan ini saya mendapat banyak hikmah dan pelajaran yang alhamdulillah saya menerimanya dengan rasa syukur kepada allah Swt.
Oleh: Gentha Arshelan
Dari: Pasaman Barat, Sumatera Barat