Dirundung cemas, menitikman airmata
Ditantang takut, melawan para penentang
Digugat rela meninggalkan harta
Direnggut empati, menebar kasih sayang.
Duka lara, jangan
Sedih perih, simpan
Melarung aku, dalam kisah bisik paling romantis
Kepada hamba, Laa Tahzan.
Meredalah hujan, surut menumbuh serat menambah
Kesetian yang paling tak ada dua, Ash-shidiq.
Derma di palung saku para penolong.
Tak gentar! Kholifah kecil di balik selimut
Bergerilya, mempertaruhkan hidup
Meramu sulit-sempit jadi hidangan
Hari-hari terbaik, di setiap mula
Sedia diisi jiwa
Yang paling sedia, karena Allahu ma’ana.
Sungguh, bukan payung.