Naluri Hati

Al- Asyhurul Hurum menyapa
Hari kebesaran tanda kesucian-Nya
Janganlah berdzalim-dzalimi wahai sanak sodara
Keampunan di bulan-Nya kau tak akan mendapatkannya
Dedaunan pun menari ria
Mawar berkuncupan harum
Mentari berkilauan taburkan siluet senyum
Perangai baik tabiat sambut Muharram
Rindu bertabur di tahun baru islam
Sorak-sorai kumandangan ayat-ayat Allah
Rekaman kala sore itu tergiang riang

Dulu, ramai kotaku sambut muharrim
Meagung-agungkan asma-Nya
Kujuk-kujuk festival budaya pun di pamerkan
Anak pertiwi, senja itu terlihat memesona
Kenalkan baju adat banjar baju bodo
Sambut Syahrulah, di tahun baru islam
Dendang tertawa riang
Di tabuh jemari jangkung
Lalu seruling berirama riang
Bersahutan jemari menabuh ketipung
Sore itu anak santri syairkan rawis
Bershalawat salam pada Rasulullah
Asma-MU obat kala gundah
Asma-MU kompas hidayah
Kitab-MU bak narasi kehidupan
Di perankan bersama syariat

Di senja itu,
Gencatan senjata bermain umpetan
Berperanglah kaum muslimin musuhi kaum musyrikin
Lalu bala kembali mainkan umpetan
Sekarang mengeyam bersama lakon Muharram
Awak kesal namun hanya di pendam
Kekasih tak mau unjuk rasa!
Rindu,
Bagaimana rupamu sekarang?
Awak hilang nakoda
Gelap, itu di rasa dalam ruang isolasi


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *