NAFIDAH, SI JENDELA DUNIA

Tak hanya namamu bermakna jendela, namun sikap dan gerak gerikmu utuh bagai ventilasi setiap problem masyarakat sekitar. Tak hanya kuat mental, fisikpun kau pertaruhkan semata untuk merealisasikan motto Nabi Muhammad “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada selainnya.” Saya bersyukur bisa dipertemukan dengannya. Beliau bukan pejabat, namun kemampuan intelektualnya tak terkalahkan orang-orang berpangkat. Beliau juga bukan wanita yang berlimpah harta, namun tangannya selalu ringan untuk berbagi dengan sesama. Semangat beliau menyebarkan ilmu patut diacungi jempol. Tidak hanya ilmu dhohir namun bathinpun diselipkan. Begitu telatennya beliau mendampingi guru-guru yang terbilang masih bau kencur. Tak henti-hentinya dan tak bosan-bosannya beliau selalu mengingatkan semampu beliau.
Mungkin itulah berkah dari kisah kecilmu yang pernah kudengar tidak seindah anak-anak pada umumnya. Di saat anak-anak bisa memperoleh kasih sayang seorang ayah -waktu itu kau cerita di bus perjalanan ke Lamongan, Jawa Timur- kau kesepian hanya dengan seorang ibu yang amat kuat nan hebat. Dari kecil kau diajarkan untuk menjadi wanita yang kuat. Apapun masalahnya kau harus bisa menghadapi dan menyelesaikannya. Di saat anak-anak pergi bermain dengan teman-temannya sekelas, kau langsung pulang karena tidak ada yang mau berteman denganmu. Subhaanallah… Kalau boleh saya meminta kepada Sang Pencipta, kau orang baik maka berkahilah kehidupannya. Aaamiiin…….
Ya… Memang ini sudah jalan takdir… di usia lebih dari 40 tahun, kau memilih untuk tetap sendiri. Kau tidak memikirkan dirimu sendiri, namun yang kau pikirkan hanyalah masalah kemaslahatan umat.
Tahun ini adalah tahun terakhirnya bekerja di sebuah perusahaan. Bukan karena di-PHK atau dikeluarkan akibat membuat masalah namun kata beliau setelah masa 5 tahun bekerja adalah masa akan muncul rasa bosan terhadap aktifitas yang dikerjakan sehingga perlu adanya rekontruksi. Dengan semua aktifitas yang beliau manage, beliau mengetahui apa yang seharusnya dilakukan untuk esok hari bahkan tahun yang akan datang. Bukan karena beliau punya ilmu nerawang hehe bukan…… namun management waktu yang sedemikian rapinya sehingga detik demi detik beliau mampu menentukan apa yang akan dilakukannya.
Meskipun beliau mengetahui bahwa tahun ini adalah tahun terakhir bekerja di perusahaan, namun beliau tetap santai, tidak gopoh mencari pekerjaan pengganti. Beliau hanya menyampaikan: “Saya ingin sekali jika diizinkan Allah membuka sekolah alam untuk anak-anak menengah ke bawah.” Subhaanallah……….. Mengapa beliau memiliki azm (niat) seperti itu? Karena selama ini sekolah alam yang ada adalah sekolah alam yang di dalamnya segala fasilitas terpenuhi sehingga biaya masuk sekolah tersebut sangat mahal. Namun keinginan beliau tidaklah begitu….. yang namanya sekolah alam itu adalah sekolah yang mengaktifkan semua kreatifitas siswa terhadap apa yang ada di alam sekitarnya bukan disuguhi dengan fasilitas mahal dan serba ada. Dengan begitu, maka sekolah alam tidak akan lagi membutuhkan biaya semahal sebelumnya. Subhaanallah indah sekali niat beliau……….
Satu bulan yang lalu adik laki-laki beliau kembali kepada Sang Pencipta, menyusul ayahanda yang telah mendahuluinya. Sekarang keluarga beliau tinggal bertiga dan itu perempuan semua. Benar-benar para perempuan yang kuat dan hebat.
Sejak kecil di rumah beliau terdapat teko kecil berwarna emas yang biasa dimiliki orang yang sudah pernah pergi ke Baitullah, baik melaksanakan ibadah haji maupun umroh. Saat teman-teman mengajar main ke rumah beliau, salah satu dari kami bertanya tentang teko tersebut. Dengan senyuman, beliau bercerita bahwa sejak usia dini beliau ingin menjadi tamu Allah. Subhanallah….. Dalam hati ini berkata, “kami yang dari usia menengah telah mengenyam pendidikan di pesantren, yang setiap pagi dan sore, bahkan 24 jam dimotivasi tiada henti dengan pengetahuan agama secara detail, hati kami belum tergugah untuk ingin menjadi tamu Allah. Sedangkan beliau, perempuan yatim dan diasuh hanya dengan seorang ibu, beliau sudah memiliki cita-cita yang teramat mulia.” Namun, alhamdulillah….. Cita-cita itu kini tak hanya sekedar angan belaka, sebelum Bulan Suci Ramadhan tiba, beliau telah menjadi tamu Allah atas jerih payah dan niat yang tulus dari hatinya. Beliau berkata bahwa harta yang dipinjamkan Allah kepada kita harus dikembalikan pula kepada-Nya lewat menunaikan segalayang diperintah-Nya. Kembali bola mata ini ingin mengalirkan air deras akan kesucian hati yang benar-benar mengabdikan diri kepada Sang Pencipta. Apapun yang terjadi terhadap beliau dan keluarga, beliau terima dengan lapang dada, keluasan hati tanpa mengeluh kepada makhluk-Nya. Saat kami bertanya tentang berapa lama beliau mengumpulkan biaya untuk menjadi tamu Allah. Beliau menjawab sejak beliau menjadi guru al-Qur’an. Subhanallah…. Jadi, mulai gaji satu bulan yang diperoleh dari mengajar al-Qur’an adalah dua ratus ribu, dari gaji tersebutlah beliau menyisihkan untuk menunaikan perintah-Nya seperti berqurban pada hari raya Idul Adha dan Umroh di tahun ini. Mudah-mudahan kisah nyata ini menjadi inspirasi buat kita semua, khususnya kita semua yang selama ini notabenenya anak pesantren, mudah-mudahan kita bisa mempraktikkan teori yang telah kita pelajari selama di pondok pesantren supaya hidup kita lebih berkualitas dan selalu mendapat ridho-Nya. Aaamiin ya Robbal ‘Aalamiin…


Penulis

24 COMMENTS
  • M.Dzikrul Hakim
    Reply

    good, memotivasi diri agar selalu ikhlas beramal.

  • Rina
    Reply

    Barokalloh terimakasih atas motivasinya menginspirasi saya utk terus berbuat baik krn Alloh amiin

  • Muhammad abu
    Reply

    Luar biasa, memotivasi diri agar selalu kita dapat ikhlas dalam beramal.

  • pramitha
    Reply

    bgus ceritax, menjadikan kita mengerti arti kehidupan sesungguhnya.

  • Ahmad dzq
    Reply

    Inspiratif?

  • Sari
    Reply

    Sangat menginspirasi

  • Lisa Aminatul Mukaromah
    Reply

    Sangat menginspirasi

  • Kusna
    Reply

    Setuju…
    Belajar menjadi pribadi ikhlas dg garis yg Alloh tentukan dlm kehidupan, dan mengamalkn ilmu…
    Barokalloh…

  • Eva Asisca
    Reply

    Artikel di atas mengandung isi yg sangat bermanfaat dan menginspirasi bagi kami….
    Penulis jg sukses mengajak pembaca (Khususnya sy sendiri) untuk berfikir & selalu belajar dan berusaha untuk menjadi manusia yg bermanfaat bagi orang lain…ikhlas terhadap ketentuan Allah…agar hidup kita lbh berkualitas dan mendapat Ridlo dari-Nya.

  • Nurul
    Reply

    Luar biasa… Barokallah

  • Bahrotul ilmiah
    Reply

    Menginspirasi?

  • Kang iem
    Reply

    Thank you, this is very very awesome, good luck

  • Muh. Fathur Rohman
    Reply

    Goog.. Mantul…

  • Nunik H
    Reply

    Kisah yg inspiratif… Bagus untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain…. Good luck!

  • Nofi
    Reply

    Trima kasih buat motivasinya dan sangat menginspirasi

  • Machrurotul ilma
    Reply

    Masyaallah.. Cerita inspiratif.

  • miko
    Reply

    Malia….ceritanya inspirasi hidupku sendiri….

  • miko
    Reply

    Amin ya robbb…..istajiblana wa duana…sae malia….

  • Rita
    Reply

    Kisah yg inspiratif.. memotivasi utk beramal shalih…

  • Nazilatul Rochmah
    Reply

    Excellent, ceritanya menginspirasi

  • Irwan
    Reply

    Ceritanya sangat bagus dan sangat menginspirasi

  • Bayu
    Reply

    Sangat menginspirasi

  • Abidah
    Reply

    Subhanallah.. Sangat menginspirasi..

    Barokallah ?

  • Chotim imah
    Reply

    Bagus, inspirasi wanita hebat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *