Hari yang terlewati,
Menjadi akar cerita dalam angan yang berkelana
Melewati tiap detik ketetapan yang ditentukan olehNya
Berharap bahagia menyapa
Namun, masih terkungkung nestapa
Bertubi-tubi kerikil tajam yang mendera
Berjuta-juta hantaman yang meremukkan dada
Membuat raga jatuh tersungkur tak berdaya
Tak ingin kehilangan asa
Rintihan demi rintihan menggema
MerayuNya dikala senyap
Lamat-lamat terasa menyangga
Desiran halus nan nyata
Memapah pelan setapak demi setapak
Menanggalkan rasa yang terjerembap
Ketika fajar menyingsing
Cahaya keagunganNya menyapa lembut
Memenuhi rongga kosong yang lengang
Bersama genggaman bulan Muharram yang suci
Merangkul jiwa agar lebih berani
Mendekatkan diri pada Ilahi