Muharram Yang Istimewa

Ketika gulita telah tiba.
Terlihat purnama telah berganti rupa,
Dan terlukis titik berkilau di bumantara.
Lantunan ayat suci dan doa pun terdengar indah mengangkasa.
Menggetarkan arsy-Nya.

Walau pandemi masih menyerta.
Dan menyumbang banyak duka.
Mulai dari, ditinggalkan oleh orang yang dicinta.
Pembatasan sosial yang menyiksa.
Dan penurunan ekonomi yang membuat derita.

Itu bukan alasan untuk menyerah pada keadaan.
Senyum masih terus terukir di bibir setiap insan.
Menyambut bulan yang penuh keistimewaan di tengah situasi yang memprihatinkan.

Di tengah ujian yang berat.
Kita tak boleh berhenti berlomba mendapat rahmat.
Dari Yang Maha Melihat.
Bercerita tentang keluh dan kesah.
Kepada Yang Maha Indah.
Agar selalu diberi keikhlasan dan kesabaran.
Menghadapi badai yang tak kunjung terselesaikan.
Semoga mentari kembali bersinar terang.
Setelah gulita yang menyerang jalan kehidupan banyak orang.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *