MATAHARI TERBELAH di KARBALA

MATAHARI TERBELAH di KARBALA
Karya: Alina Sukesi

10 Muharam tahun 61 Hijriah
Angin gurun membawa aroma anyir darah

Ia adalah jantung hati kekasihku
Di ujung pedang, tombak, dan panah beracun
Darah mengucur tubuh tersungkur
Bulir-bulir pasir memeluknya

Asyura yang agung
Semesta berkabung
Mentari enggan membuka mata
Langit memerah menahan duka nestapa
Sungai Eufrat meratap, menangis untuk sepanjang hayat

Muharam yang kudus
Matahariku terbelah di atas gurun yang tandus

Doa apalagi yang mampu menenangkan diriku
Barangkali seperti Hamka
Kata-kata pendahuluku kutancapkan dalam dada
“Itulah darah-darah yang tumpah, Allah telah membersihkan tanganku dari percikannya, maka tidaklah aku suka darah itu melumuri lidahku.”


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *