Kesempatan

Di mana aku ?.
Mengapa semua terasa deja vu ?.
Bagaimana aku sampai di sini ?.
Dimana semua orang ?.
Kenapa hanya aku sendiri di tempat ini ?.
Gelap, pengap, bau tanah, juga sempit.
Ahh…tidak..! Kain putih ini mengikatku.
Membuatku tak bisa bergerak.
Bau bangkai ini apakah dari tubuhku ?.
Kenapa ulat dan hewan-hewan kecil ini terus berdatangan
HENTIKAN…!! TIDAK….!! kalian menggrogoti tubuhku.
Kalian menjijikan.!!.
Ya Allah…di mana aku ini ?
Apa aku ada di dalam tanah ?
Terkubur sebagai mayat ?
TIDAK…!!! Dosaku masih banyak.
Ibuku belum bertemu denganku
Anak yang aku coba tuk gugurkan kini sedang sekarat.
Apa aku harus mati dengan segudang dosa dan penyesalan ?
Tanpa sempat tobat dan memohon ampun kepadamu.
Apa aku tidak bisa diberi kesempatan sekali lagi ?
Untuk memperbaiki diri dan memohon ampunanmu
OH TIDAKK..!! Belatung-belatung ini terus berdatangan.
Menjelajahi setiap inci wajahku yang mulai dingin.
Ya Allah aku memohon ampunanmu
Beri aku kesempatan.
Aku tak ingin mati sekarang.
Berilah kesempatan pada hambamu ini.
Kesempatan untuk bertobat
Kesempatan untuk mendekatkan diri ini kepadamu kembali, yang dulu pernah sedekat nadi namun karena nafsu ku hingga membuat ku jauh padamu bagai matahari pada bumi, aku tak tahu diri, aku tergoda akan nafsu dunia, kini aku mohon ampunanmu
Beri aku kesempatan untuk meminta maaf pada kedua orang tuaku
Meminta maaf pada anakku
Kesempatan untuk membagiakan mereka.
(Dalam sela tangis nya)
Apa itu ?
Seperti cahaya yang mendekat
Ohh ini begitu silau…

******

“Alana syukurlah kau siuman”
“Dimana aku ?”
“Kau dirumah sakit, kau koma selama 3 hari ”

Tangis wanita itupun pecah tak henti-henti nya mengucap syukur.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *