jangan takut denganku sekarang

Teruntuk kalian, ibu, ayah, saudara, teman-teman, seluruh manusia yang telah mengenaliku dengan masa lalu yang tak beradab. Sebelumnya, aku memohon maaf atas aku yang telah berubah diam-diam dan membuat kalian takut dengan semuanya.
Ini aku, kenalilah aku dengan perubahanku. Jangan takut, langit pun menerima semuanya dengan lapang, lantas mengapa kalian enggan?. Ini mungkin tidak seperti yang kalian harapkan. Kini aku berhijrah, berjalan ke jalan Allaah subhanahu wa ta’ala, ke jalan yang lebih baik. Aku ingin memperbaiki segala dosa yang telah kuperbuat meski tidak mutlak seluruhnya akan bersih. Setidaknya, aku sadar dan tahu bahwa segala yang ku gunakan dan kulakukan dulu dengan hati dan perasaan biasa saja adalah SALAH, dan aku tidak ingin mengatakan tidak atas firman Allaah dan hadits yang sudah menjadi perintah bagiku, dan bagi kita semua.
Teruntuk ibuku serta ayahku, yang tak berkesudahan melontarkan kalimat rasa takut dan kurang menerima atas diriku yang sekarang, aku memohon maaf. Kerudungku sudah lebar, pakaianku sudah longgar, dan pakaian ku yang dulu sudah enggan untuk ku kenakan lagi, sebab diriku tidak ingin berpakaian yang tidak memenuhi syari’at agama. Ibu, ayah, maafkan aku jika kerudung ku dan pakaian longgarku dengan warna gelap menakutimu, sungguh aku tidak pernah bermaksud seperti itu. Asal kalian tahu, aku sungguh tidak ingin melihat kalian jauh dari syurga hanya karena perbuatanku, aku tidak ingin kalian tersentuh oleh neraka hanya karena aku yang berpakaian menampakkan aurat, berhelai-helai rambut, kaki, tangan, dan lainnya.
Teruntuk kalian semuanya yang telah mengenaliku dengan keadaan baru seperti ini. Akan aku tekankan bahwa aku tidaklah sesat, aku hanya ingin merubah semuanya, membersihkan kesalahan-kesalahanku serta dosa-dosaku yang telah kuperbuat, terlebih kepada tata cara berpakaian dan bertutur kataku dahulu yang membawa maksiat, dan kini perlahan-lahan aku injakkan kaki ku di atas lentera-lentera rumput hijau, cerah, yang menjadi saksi atas pijakan suka duka ku dalam perubahanku. Aku ingin menjadi wanita sholehah, itulah impianku meskipun aku tidak luput dari kesalahan, begitulah sejatinya manusia biasa. Setidaknya, usaha ku sudah bisa nampak secara berproses dengan penilaian-penilaian kalian yang berbeda sudut pandang. Kalian mungkin dan bisa jadi tidak merespon baik denganku sekarang, menjauh dariku dan menciptakan jarak dengan alasan aku sudah berubah dan susah untuk bergaul seperti dahulu.
Dengan berjalannya perubahanku sekarang ada banyak celoteh yang tersimpan dalam


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *