ikhlaskan

bismillahirohmanirohim
Kisah ini dari berasal dari sahabatku sendiri, membuatku merinding mendengarnya.
beberapa tahun yang lalu sebut saja namanya Aisyah,, sekitar 28 th usianya saat itu, usia yang rentan terkena celaan ataupun omongan orang sekitar karena sat itu Aisyah belum juga bertemu dengan jodohnya,, apaplgi ditambah sekarang Aisyah mantap berhijrah menggunakan cadar,,
Aisyah dulu sempat akan menikah namun gagal ditengah jalan,Aisyah juga pernah memendam rasa suka kepada seorang Laki laki tapi rasa sukanya bertepuk sebelah tangan,,
Mau tidak mau Aisyah selalu berdoa dalam sholat malamnya untuk meminta kepada Alloh Subhanallohu Wataala sebagai sang pemilik hati Seluruh umat yang ada di bumi maupun Silangit,,
Saat itu Aisyah adalah seorang karyawan pada sebuah perusahaan ternama, dengan mantap aisyah bekerja menggunakan cadarnya, tidak jarang teman teman yang dulunya dekat kini mulai menjauh, itu sangat dirasakan Aisyah ,dan langkahnya juga semakin mantap ,Dalam hati Asiyah selalu saja berkata “Tidak apa-apa mereka menjauh bukan karena ada masalah denganku,tapi mereka menghormatiku sebagai seorang wanita muslimah”
Sebagai sahabat barunya yang sama sama ingin berjalan dijalan yang benar, pertemuanku dengan diyah kala itu tak ku duga-duga,,
kami bertemu disebuah perpustakaan yang sedang mengadakan Bazaar buku tentang cerita islami dan kami sama2 memilih buku yang sama secara bersamaan.
Kamipun sama sama tertawa kala itu.. dan dari situ persahabatan kami berlanjut sampai sekarang,.semoga sampai akhir Jannah aaminn..
Aisyah pernah bercerita tentang kisahnya sesaat setelah dia mantap menggunakan cadar..
” Fitri … Aku ingin memberitahumu sesuatu, q ga mau setelah kamu mendengar ceritaku kamu menjadi berfikir aneh2 kepadaku.. haha aku harap apa uang aku ceritakan bisa bermanfaat untukmu.. ” Kata Asiyah saat kami sedang menikmati sore menunggu magrib dimasjid Baitul rahim.
“hahah Aisyah.. aku akan langsung pergi darimu setelah mendengar kisahmu..” candaku
” Jadi fit,,dulu q sempat mempunyai sahabat , nauzubillah sebenarnya harusnya aku tidak melakukanya kala itu,karena sahabatku seorang laki-laki,kami bersahabat sejak SMA dan sampai akhirnya q berhenti untuk menjadi sahabatnya karena ini tidak dibenarkan dalam agama kita memiliki sahabat lawan jenis,, ”
“Oke… Trias??” Tanyaku penasaran
“..Jadi namanya itu Soleh, dia pun tau bagaimana perjuanganku , bagaimana sedihnya q,ketika klq pernah suka sama orang dan bener2 marah sama Alloh karena kenapa lama sekali jodohku didekatkan,ketika aku suka tapi orang itu tidak suka,ketika aku tidak suka tetapi orang itu suka,, saat itu aku benar-benar kacau.. Dan Soleh pun sama,kisahnya semua aku tau,,keluarganya,cintanya,dan bagaimana dia aku tau,,saat itu Setelah lulus SMA Sholeh melanjutkan kuliah di Jakarta dan setiap saat dia selalu menghubungiku untuk menceritakan hal-hal yang terjadi di setiap harinya disana, ketika Soleh sudah lulus dan bekerja disebuah perusahaan dijakarta suatu hari dia ada bilang padaku bahwa dia menyukai seorang wanita ,dia setahun belakangan sudah menyukai wanita itu bahkan siap untuk menikah,, AQ sebagai sahabatnya senang sekali mendengar kabar itu,betapa bahagianya dia kala itu,, aku pun mendukungnya,,dan bilang bahwa niat baik harus disegerakan.. jangan ditunda-tunda dan akupun diperkenalkan dengan wanita Sholeha itu namanya Afifah,, kamipun juga berteman dan bersahabat,aku rasa Afifah adalah wanita yang baik dan Sholeha,, tapi ternyata setelah 3, bulan pendekatan mereka Afifah memutuskan untuk berhenti dan pergi dari hidup Soleh,, q pun bingung harus bagaimana,,karena aku rasa pasti ada sebuah kesalah pahaman diantara mereka dan benar saja ,,Soleh tidak pernah ada cerita tentang Afifah,, dan afifahpun sama,saat itu aku mencoba untuk menghubungi Afifah dengan maksud apa yang terjadi pada mereka, afifahpun menceritakan bahwa Soleh bukan laki-laki yang baik ,Sholeh ada berbuat yang tidak baik pada Afifah, tapi Alhamdulillah hal yang terburuk tidak terjadi,saat itu aku marah besar dengan Soleh selama ini aku kira dia laki laki yang baik tapi ternyata ,pas aku tanya dengan Soleh dia mengakui dan dia menyesal bukan bermaksud untuk melakukan hal yang mendekati zina saat itu Soleh terbawa suasana dia benar benar menyesal, mulai dari situ Soleh jadi lebih pendiam dan dia pindah ke kota halaman ,Soleh lebih sering ke masjid,lebih sering mengunjungi kajian kajian dikota kami,, saat itu bulan Maret entah kenapa Soleh malah mengatakan padaku bahwa dia ingin meminangku, karena aku sudah tau baik buruknya dia ,kita sudah kenal lama, dan tidak kah salah kalo SMA SMA berjalan menuju ke hal yang baik dalam sebuah perkawinan, akupun berpikir seribu Akli lipat atas tawarannya saat itu,, q tau dilubuk hatinya ada Afifah yang selalu dia idam idamkan, dan akhirnya aku memutuskan untuk menerima pinangannya, hari H sudah ditentukan kurang lebih 1 bulan sebelumnya telponku pun berdering dan Afifah yang menelpon, aku sama sekali tak terpikirkan Afifah akan menghubungiku,, dia menanngis disembarang telpon sana,dia mengatakan bahwa laki-laki yang bersama nya kini Tidak jadi menikahinya padahal hari H seminggu lagi dia malu,dia bingung harus bagaimana,,akupun juga bingung harus berbuat apa,aku ga sampai hati kalo aku mengatakan aku akan menikah dengan Soleh, tapi bagaimana pernikahanku pun juga sudah didepan mata, akhirnya aku memberanikan diri bertanya kepada Soleh, tanpa membuat dia berpikir aneh2 aku tanya apakah dia masih berharap jauh di lubuk hatinya dengan Afifah gadis yang dia idam idam kan selama ini,, Soleh terdiam dan mungkin bertanya tanya ada apa dengan aku,, tapi aku bersikap seolah Tidak ada apa-apa ,dan dia bilang bahwa jujur kalo didalam hati memnag masih ada tapi dia sudah tidak mau lagi dengan Afifah ,dia hanya mau denganku Aisyah,, aku pun terdiam,sakit saat itu tapi ga ada darahnya,,hehe kemudian dalam seminggu aku pergi ke murobi ku ,aku menceritakan kegalauan hatiku saat itu,aku memang ada rasa sayang dengan Soleh tapi melihatnya sebahagia Dlu ketika dia dengan Afifah aku tidak pernah melihatnya saat denganku,, dan akhirnya aku memutuskan hal yang mungkin aneh,tapi menurutku ini adalah caraku mencintai Soleh,, aku mengatakan pada Afifah masihkan diterima Sholeh jika dia ingin benar2 menikah denganmu dan Soleh yang sekarang dengan Soleh yang dulu sudah berbeda,, dan Alhamdulillah Afifah pun menerimanya,, aku pun menceritakan hal itu kepada kedua orang tuaku ,,dan Alloh maha pengasih lagi maha penyayang.. orang tuaku dan orang tua Soleh pun menerimanya, dan hal terberat adalah mengatakan kepada Soleh secara langsung,, sambari duduk santai aku memandangnya dalam dalam ,, aku mengatakan bahwa aku mencintaimu tapi aku tidak bisa memiliki hatimu,, hatimu ada diafifah ,, dan jika kamu masih menginginkan aiffah,, dia menunggumu hari Senin besok dijakarat beserta keluargamu datang kesana,, menikahlah dengan Afifah,tanpa memperdulikan aku,,aku akan tetap menjadi sahabatmu,, aku aisyah yang dulu,aku akan selalu ada untukmu dan mendukungmu serta Afifah,,
Kami berdua menangis bersama saat itu.. dan hari Senin itu pula Afifah dan Soleh menikah.aku mengatakan kepada mereka bahwa aku tidak bisa hadir karena harus menemani seorang pasien yang tiba tiba kritis,padahal semuanya tidak ada. Aku hanya menghindar dari kehidupan mereka.. dan akhirnya aku kembalikan semuanya kepada Alloh Subhanallohu Wataala,, aku benar benar mengikhlaskannya.. aku tak ingin memilikinya..
Melihatnya bahagia itu sudah membuatku ikut bahagia..””
Saat itu tak terasa air mata Aisyah mengalir .dan aku pun ikut menangis..aku memeluk Aisyah .
“subhanallah… hatimu entah terbuat dari apa Aisyah..in sha Alloh.. Alloh akan ganti semua yang kamu alami ini Aisyah.. in sha Alloh.. ”
adzan magrib pun berkumandang, aku liat sosok Aisyah benar benar bersinar sore itu..
Alloh benar benar memberikan Rahmat dan hidayah-Nya kepada wanita ini.. dia benar benar tegar.
Selang beberapa bulan ,, aku mendapat kabar bahwa Aisyah akan menikah, aku senang sekali mendengarnya,dan tenyata yang mengkhitbah Aisyah adalah Soleh dan Soleh datang dengan Afifah istri pertama Soleh.
Afifah benar benar ingin Aisyah menjadi bagian dalam hidup mereka berdua, Aisyah pelengkap dalam hidup Soleh maupun Afifah,,
Subhanallah aku tidak Menyangka.. bertemu dengan 2 wanita yang liar biasa. Jika itu terjadi denganku mungkin aku Tidka akan setulus Aisyah dan tidak akan serela Afifah.
Ini Benar benar membuatku mengangkat bulu kuduk, merinding ..
Itulah cerita tentang sebuah keikhlasan yang luar biasa. Alloh mengirimkan orang orang yang luar biasa.
semoga kisah ini menginspirasi,, Bukan tentang mempunyai istri dua loh,, tapi tentang bagaimana kita mencintai seseorang tapi kita mengikhlaskan nya tanpa harus memilikinya . Inilah keikhlasan.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *