Akulah sang syi’ah
Tangisku meluruh tiap hari asyura
Meski kutoreh luka di sekujur tubuh
Tetap tak sebanding dengan duka hati yang tak kan pernah sembuh
Karena tak mungkin lagi bisa utuh
Akulah sang syi’ah
Kubunuh tawa tiap hari asyura
Sudah ku tancap ribuan duri dalam diri
Masih tak selaras dengan sakit yang berujung benci
Terlanjur dilukai
Akulah sang syi’ah
Setiap hari asyura bagiku duka
Karena kala itu,
Dzurriyah panutanku dibunuh dengan cara keji
Menggenapkan pengkhianat di muka bumi