~Bismillah~
Saat itu…
masih sangat jelas dalam ingatan, Percakapan kita di malam tanggal 31 Desember kemarin, tepatnya menit demi menit menuju pergantian tahun, saya tentunya Menginginkan hal yang lebih baik ditahun yang akan datang, tapi mana mungkin itu terjadi ,,,,
jika hal buruk yang tengah saya lakukan ini masih berlanjut?
Hubungan ini,, kita……….?
Hubungan yang tidak jelas ini,, ?
Long Distance Relationship,,, mungkin itu Sebutan yang orang-orang katakan ketika yang katanya Pasangan Sedang berjauhan.
Karna memang Hubungan tidak jelas itu diawali hanya dari chatting saja,
yahh LDR lah karna kita berjauhan ,, saya disini dia disana Yang sama-sama Tengah menempu Pendidikan.
Kita memang tidak bertemu, tidak saling tatap, dan apalagi saling menyentuh,,
tapi pernah beberapa kali kita face to face ketika itu dia pulang ke kampung halaman dan juga menyempatkan diri bertemu dengan ku,
Malam Ahad kali pertama bertemu dengan nya
yahhhh itu kali pertama? selama disini kerap beberapa kali kami jalan dan makan bersama sebelum dia kembali lagi keperantauan dan semua itu kami lakukan tanpa saling menyentuh apalagi tatap tatapan sambil tersenyum, saya takut menyentuhnya, mungkin karna dia begitu berarti bagi saya dan kami sadar kami belum halal untuk melakukan itu bahkan salaman pun tidak ada.
ada yang aneh kan ????
Sebenarnya apa yang sedang kami jalani ini ?
Ta’aruf kah ??
atauuuu
kami sadar belum halal tapi jalang bareng, ada yang salah. Bukan ada yang aneh tapi ada yang salah dari cara kami, saya masih ingat persis chattingan kami. saat itu Dia mengatakan begini
” Katanya kalau orang disuka itu jangan di chat yah?'”
Dia memang sempat beberapa kali enggan chatting dengan saya yahh katanya untuk menjaga rasa suka nya, kami juga sempat mengurangi keseringan chattingan. Tapi dia nya datang lagi dengan Panggilan Yang nya, padahal saya sudah siap dan merasa cukup senang kalau dia bijak begitu. Dia bahkan pernah berkata Bahwa kalau tidak chatting sama saya rasanya itu seperti Hidup dihutan dan Separuh jiwanya hilang? *
saya pernah bingung dibuatnya katanya mau membatasi chat, mau menjaga rasa suka nya, tapi dia datang lagi , ini serius tidak mau menjaga rasa suka?? ini serius tidak takut Allah Marah ??
yaahh Kata-kata itu selalu ada dikepalaku.
BTW Dia juga sering mengatakan kalimat manis ?katanya
?saya itu sudah mau sekali lamar kamu, tapi kita masih sama-sama Kuliah
?Nanti kalau diberi panjang umur saya kerumahmu katakan niat
?Pertama dan mengatakan kepada orangtuamu, saya ingin meminangmu
?Selamat tidur Wanita Kuatku, pesan ku hanya satu ketika kamu bangun pagi dan melihat mentari berdo’alah semoga saya dan kamu bisa halal secepatnya
?Semoga Mamamu akan menjadi Mamaku juga. Aamiin
Maniss banget ? dan masih banyak lagi kalimat yang lainnya.
Masih ingat Tidak dia kata-kata nya itu? nanti di akhirat di mintai tanggung jawab lohh?
Saya menganggapnya sebagai penyemangat dan motivatorku , kenapa tidak.. saat itu ketika kepenatan melanda diriku karena Tugas kampus dan kegiatan organisasi yang begitu padat rasanya ketika itu diri ini Down Kemudian saya berkata padanya lelah dan ingin lepas tangan saja dari tanggung jawab ini , tapi dia memgatakan ” yang Sabar, kamu pasti bisa melaluinya Perempuan hebatku” benar kata orang Motivasi adalah hal yang paling utama untuk menghasilkan kekuatan baru dan itu terjadi kepadaku ketika melihat balasan chatnya. *eaaa*
Tapii,,,
Allah sangat menyayangi kami, sehingga DIA tidak inginkan kami jatuh lebih dalam, dalam hubungan yang entah apa namanya ini….. jadilah kami sering bertengkar, yahh kami beberapa kali bertengkar sampai akhirnya enggan mengabari bahkan pernah sekali bertengkar hanya masalah sepeleh dia meminta untuk tidak menghubungi dia lagi dan bla bla bla, bahkan sampai memblokir saya di WA loh, lalu mengunfriend di Fb, bahkan dia mematahkan kartunya?
yahh seperti biasanya, dia datang lagi ngak sampai seminggu ngambeknya.
saya rasa semua pertengkaran itu karena teguran dari Allah, karna apa yang saya jalani bertolak belakang dengan Do’a yang dipanjatkan
“ya Allah pertemukan Aku dengan dia yang tertulis di lauh mahfuz bersamaku dengan cara yang benar” tapi saya lakukan ini salahkan ? iya kan ?
sebenarnya kami sama-sama paham tapi entah kenapa sulit menepiskan keinginan untuk tetap bersama. Saya pun Malu dengan diriku sendiri, mengambil langkah ini padahal saya sudah berusaha hijrah dari masalalu , Hijrah pakaian sudah saya jalani tetapi hijrah Akhlak dan hati masih lemah rupanya?. Ujian hati yang menurutku paling sulit takkan kuat jika Allah tak membantuku untuk kuat, saya sadar bahwa rasa ini adalah ujian dari Rabb dan ternyata saya gagal karena telah terjerumus kedalamnya, tapi apakah setelah tersadar masih ingin mempertahankan cara yang salah ini! saya berusaha bangun dan meneguhkan hati seraya berkata ” Ma Fii Qalby Ghairullah”
saya ingin menjadi pribadi yang baik, Muslimah Sejati, dengan Hijrah yang benar??
Aku Menyukai mu , sangat Menyukai mu walaupun dengan sedikit keburukan dan kelemahan mu itu yang saya do’akan semoga menjadi kebaikan dan kekuatan mu .Belum pernah rasanya menyukai orang lain seperti ini. Tapi Rasa suka ku ini mengharuskan ku melepaskan mu karena cara ini tidak tepat. Karena niat yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik pula, Jika memang Engkau yang tertulis lauhul mahfuz bersamaku, maka semoga Allah mendekatkan Hati kita, memantaskan satu sama lain dan mempertemukan kita kembali dalam keadaan yang lebih baik lagi. aamiin
*back* jadi pada malam tanggal 31 Desember kemarin , dengan melawan segala rasa ego , dan Khawatir Aku Melepas mu, kamu melepasku setelah melewati percakapan yang panjang, kalimat yang panjang dan bahasa bahasa mu yang cukup menyakiti hati. Tentunya dengan harapan kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di tahun yang akan datang walaupun sepertinya perpisahan malam itu suasananya kurang bersahabat karena sebelumnya memang ada pertengkaran lagi. Jadi,, kita memulainya lewat chatting di beberapa bulan yang lalu dan akhirnya kita akhiri cara yang salah ini lewat chatting juga.
dengan Tagar #2019semangat?
Alhamdulillah…
yahh mungkin Dia marah sama saya, tapi saya sudah berusaha menjelaskannya dengan tulisan di gambar yang saya buat, saya merasa segan mengatakan langsung padahal sebelumnya apapun yang ingin saya katakan yahh langsung saja ketik lalu enter, tapi sekarang berubah, perlu berfikir dulu untuk mengirimkan pesan padanya, semoga saja dia bisa mengerti. Karena dia kalau lagi marah susah dikasih tahu,, melawan kata hati, mengikuti ego dan mempertahankan gengsi, Tapi saya selalu do’akan agar dia menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih Bijak.
Saya tetap mengiginkan dia menjadi orang yang santun dan bijaksana, karena saya menginginkan dia, dan masih menyebut namanya dalam Do’a.
Lepaskan tapi pertahankan.
Jadi Kuputuskan sekarang untuk kemudian saya mencoba Istiqomah dengan keputusan saya, memperbanyak kegiatan positif, Jodoh dengan dia atau tidak biarlah Allah yang atur.
sekarang saya hanya mampu meminta kepada Allah
” Ya Rabb Jika memang dia yang Kau Takdirkan Untuk menjadi Imamku, Mohon jaga hatinya Untukku dan jadikan saya pantas untuknya dan dia pantas untukku, Tetapi jika Bukan dia orangnya maka Hamba Mohon Hilangkan dia dari hati dan Fikiranku dan berilah hamba yang lebih baik darinya”
aamiin ya Robbal a’lamin
Allahu Rabbi, dan jujur saya merasa lebih tenang?
Ma sya Allah , TabarakAllah
~Terima kasih~