Aku Zahir, penghuni gunung yang temaram
Mengucapkan selamat tahun baru,
Satu Muharram
Satu Takbiratulihram
Aku Zahir, pengamat pesta terompet
Pengamat kembang api kratak kretek
Dari atas sini, melihat arti tahun baru bagi mereka-mereka
Dari atas sini, menanyakan kesadaran mereka-mereka
Aku Zahir, lebih suka hidup yang begini
Yang beramai-ramai bersama sorak-sorai do’a kunang-kunang gunung ini
Siul angin dan debur ranting bertatapan yang begini
Daripada gedung-gedung dan orasi-orasi yang begitu
Aku Zahir, mencari hatiku sendiri
Ingin ku titipkan pada lalu lintas do’a-do’a ku,
Biar tersampaikan pada Sang Pengada
Pengada diriku, mereka, dan tahun baru
Tuhanku, harus bagaimana aku?