Renungan hati dibulan Muharram


Post Views: 22 Bulan kedamaian telah datang Mari berlomba-lomba dalam kebaikan Janganlah melakukan peperangan Yang dilarang oleh Allah dibulan yang penuh ampunan Bulan Muharram adalah awal dari kesucian diri Dimulai dari sembilan Muharram untuk melaksanakan puasa tasu’a Sebagai sarana untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta Sedekah harus diperbanyak bertaubatlah sebelum terlambat Apa yang dilakukan disepuluh

DUA BELAS PURNAMA


Post Views: 25 Sungguh suka banyak sembilu segala jerih yang mengulam perih bengis ucap menghujan pilu panjang nian kelelahan pandangan kabur suara yang parau dua belas purnama memberi arti lambat laun terlewati lihatlah, kaumampu memukul mundur ribuan kesinisan melangkah tegap tak unjuk angkuh bukan lagi simbol kekalahan namun, panji kemenangan atas kesabaran kini, bulan Muharam

Keistimewaan Bulan Muharram


Post Views: 28 “Keistimewaan Bulan Muharram” Karya : M Aqshal Fazrin Hidayat Derap kaki melangkah Bersama jiwa yang hijrah Menuju malam yang indah Menyambut bulan yang berkah Datang di waktu indah Mensucikan jiwa yang resah Mengucap sholawat dan tasbih Bersama keluarga terkasih Muharram bulan suci Siapa bertobat pasti di ampuni Menjadi ladang amal abadi Untuk

Lembaran Baru


Post Views: 20 Lembaran Baru Firli Adri Ridhotama Balada pergantian gari berganti tahun begitu cepat Kini umat islam menyongsong tahun baru dengan lebih taat Dengan mengamalkan segala yang bermanfaat Hidup pada buana hanya sesaat jangan terus menerus berbuat sesat Mari buka lembaran baru, berbuat baik di setiap langkah Agar hidup kedepan kian cerah Agar dinaungi

Sajak Malam Bulan Muharram


Post Views: 25 Abu rokok berjatuhan, bara hampir padam. Berkabut tinggal dua hisapan, seperti sisa umur pada penantian. Ampas kopi didasar gelas, namun pertemuan belum juga tuntas. Sarung dan kitab masih dipangkuan, bergegas pulang sepertiga malam. Sepelemparan batu jarak surau, segenggam penyesalan sebatas ingatan. Tangan meremas, cemas, penuh harapan. Tasbih berkumandang, nyaring melengking didalam batin.

DENGARLAH AN-NAFS


Post Views: 16 Dengarlah wahai An-nafs dalam raga Gemuruh sujud meramaikan ia dimana-mana Ayat-ayat suci turut bergema menyambutnya Ia adalah Muharram, bulan terdepan dari hijriah Dengarlah kalian wahai An-nafs dalam raga Teriakan syukur Nabi Daud pada bulan ini, atas ampunan Allah terhadap dosanya Riangnya hati Ibrahim, yang diangkat sebagai kekasih Allah Begitupun Ayub yang usai

Kidung Wahid


Post Views: 15 Kidung Wahid Kicauan burung terdengar, embun berdatangan. Arunika berpijar, siap memulai harapan. Dersik angin bergilir, menggiring berita mengharukan. Sabar, Sabar, Allah beri banyak ampunan. Bulan pertama, bulan mulia. Angin sejuk menyapa, bertanya pada tiap karsa. Oleh bulan pertama, diberinya kinara. Sabar, Sabar, litanimu akan bermakna. Jenggala terlihat menyambut. Dirgantara dan seisinya bersujud.

Setetes Embun


Post Views: 38 Sepertinya semesta sedang berbahagia Menampakkan biru muda pada warnanya Semilir angin yang sepertinya dari surga Menampar halus pada muka Lalu aku duduk termenung di teras rumah Lalu lalang pagi yang damaikan hati Bisikan yang seperti mengingatkan Bahwa karunia tuhan memang tak terkalahkan Setetes embun, Apakah dulu saat hijrah Sang Baginda Kau meneteskan

Kirana Palung Mariana


Post Views: 69 Apa bedanya tahun berganti baju Diri masih terkesima iruni sekam Dalam nada kenangan pilu Berkubang tanah berpalung maksiat Sekian lama terhempas kirana ungu Membawa sendu dalam mariana Dalam dan menganga luka Penuh hempasan kecipak senja kala Bersenandung tasbih dan pujian Lisan basah takbir menggaung Dalam ruang sempit hati Menyelami diri nan sepi

Narasi dan Doa


Post Views: 38 Novel alam merekam setiap jejak bumi berputar Peristiwa pandemi mengkias pada nusantara Awan hitam menyelimuti manusia Kelopak mata menatap aura ketakutan Terbang seperti layangan yang terikat tali Hidup tak bebas untuk beraktivitas Prosa memaknai jalan kehidupan tahun ini Tangan menadah kepada Sanga Pemilik Kehidupan Sehatkan bumi, Dari penjajahan virus yang merajalela Amankan