Post Views: 28 Rupanya dunia yang hampa sengaja memanggilku pulang ke hatimu pada malam yang bertabur berkah, dan tak ada kesunyian paling puncak selain malam yang penuh gemuruh yasin seiring tahlil. Pada paling awal kusebut nama engkau setelah nabi, selebihnya deras nama-nama moyang yang tenang dipeluk bumi, mengiring Kamis yang petang jatuh ke dasar nurani.
Category: Puisi Muharram
Diriku?
Post Views: 28 Diriku? (Shainakaf) Satu, di antara 12 bulan Hijriah Allah terima taubat Nabi Adam As Nabi Nuh As berlabuh di bukit Zuhdi Api serupa air di tubuh Nabi Ibrahim As Nabi Yusuf As bebas penjara Nabi Yunus As keluar dari perut ikan Nabi Ayub As sembuh Nabi Musa As menang dari kejaran Firaun
Naluri Hati
Post Views: 26 Al- Asyhurul Hurum menyapa Hari kebesaran tanda kesucian-Nya Janganlah berdzalim-dzalimi wahai sanak sodara Keampunan di bulan-Nya kau tak akan mendapatkannya Dedaunan pun menari ria Mawar berkuncupan harum Mentari berkilauan taburkan siluet senyum Perangai baik tabiat sambut Muharram Rindu bertabur di tahun baru islam Sorak-sorai kumandangan ayat-ayat Allah Rekaman kala sore itu tergiang
Syahdu
Post Views: 35 SYAHDU Selepas sengketa itu, Bulan Muharram hadir dan bersua dengan dikau sesekali. Ia arungi dunia, mengamati perang saudara, kudeta yang menelan negara, di antara seluruh huru-hara. “Simpan dulu genderang perang itu!” pintanya. Mohon dikau turuti saja inginnya. Dan Muharram, dengan segala kesuciannya tak pernah mengabaikan rasa takzim dari dikau walau tak perlu
Tafakur
Post Views: 16 Tafakur Duduk bertafakur dini hari pada batas sepi nan syahdu ketika bulan bintang tersedu lebur dalam keheningan jiwa Telah jauh perjalanan ditempuh penuh peluh berbaur keluh menisbikan segala upaya meramu petaka yang menyiksa lelah melangkah dengan gundah selaksa beban menindas cita-cita jauh terhempas di mana kita akan singgah? menundukkan ambisi sia-sia mengubur
Derai Tangis Muharram
Post Views: 22 Derai tangis muharram Karya : Nur Hanifah Matahari berlari menuju kaki bumi Meninggalkan dzulhijah dengan penuh keyakinan Umatnya segera menyingkap tabir itu di kala petang Di sambutlah dengan do’a dan hati yang riang Karna tahun berganti dan lembaran baru telah datang Lantunan ayat silih berganti Saling menabrak tapi tak membuat pikiran tebebani
Bulan Yang Mulia
Post Views: 18 Dzulhijah melambai di ujung barat Mengucap selamat tinggal dari pintu malam Sayup-sayup sholawat mulai terdengar Menyambut bulan yang dimuliakan Sungai kecil perlahan terbentuk Membasahi pipi mengalir meliuk Teringat pada khilaf dan dosa Yang terbawa hingga pada bulan yang mulia Sudut-sudut jalan mulai diterangi barisan obor Merah berkobar bersemangat pembawanya Aku masih tengadah
Bulan Yang Mulia
Post Views: 17 Dzulhijah melambai di ujung barat Mengucap selamat tinggal dari pintu malam Sayup-sayup sholawat mulai terdengar Menyambut bulan yang dimuliakan Sungai kecil perlahan terbentuk Membasahi pipi mengalir meliuk Teringat pada khilaf dan dosa Yang terbawa hingga pada bulan yang mulia Sudut-sudut jalan mulai diterangi barisan obor Merah berkobar bersemangat pembawanya Aku masih tengadah
Bulan Muharram, Bulan Mulia
Post Views: 18 Kala senja pergi di penghujung tahun Bintang – bintang mulai menampakkan berliannya Diikuti gelapnya malam yang hening Lihatlah alis berkilau menanggal Bersinar bercahaya putih nan suci Tampak sang bulan baru membawa haru Bulan Muharram, Bulan Mulia Sambutan rasa suka, riang, bahagia menyeru Jiwa – jiwa menyuarakan kegembiraannya Merapalkan untaian doa – doa
Kiprah Hijrah Muharram
Post Views: 23 Kiprah Hijrah Muharram Oleh: Jani Pada tabir carik permulaan hilal muharram Menyambutmu di bilik ampunan kalbu, indahnya salat malam Memohon helai ampunan atas kekhilafan nang bersemayam Menganjak tapak kebajikan sang ilahi, dalam resapan suci temaram Bergulir pelik tasbih pada jemari yang bernuansa permohonan Meniti bidik harap sepanjang bilur doa sang insan Terpoles