Post Views: 29 Malam hari di Kota Payakumbuh Di simbol kota yang teduh Duduk berselonjor wanita berkerudung merah Bergelut dengan angin yang berlabuh Kau tak tahu ada air mata yang mengalir halus Diantara sunyi yang kian jatuh Kau tak pernah tahu ada do’a yang dikirim tulus Bagi diri yang berserah Di Kota Payakumbuh Pada tahun
Category: Puisi Muharram
1 Muharram di Massa Pandemi
Post Views: 14 Ketika raga tidak bersua Langkah kaki kian berjarak Tangan tidak bisa untuk saling berjabat Tapi doa selalu terbesit di langit penuh harap isak tangis kini membuncah Dan air mata menenggelamkan jiwa. Satu tahun telah kujalani Benih cinta telah kutanamkan pada diri Agar menjadi hamba yang lebih baik lagi Meski pandemi membatasi Tapi
MATAHARI TERBELAH di KARBALA
Post Views: 46 MATAHARI TERBELAH di KARBALA Karya: Alina Sukesi 10 Muharam tahun 61 Hijriah Angin gurun membawa aroma anyir darah Ia adalah jantung hati kekasihku Di ujung pedang, tombak, dan panah beracun Darah mengucur tubuh tersungkur Bulir-bulir pasir memeluknya Asyura yang agung Semesta berkabung Mentari enggan membuka mata Langit memerah menahan duka nestapa Sungai
Kisah Muharram
Post Views: 33 Menyibak sejarah Mengarungi cahaya bercercah Sebagai ilham anugerah Bagi para pembawa risalah Tasbih menggaung semesta Nabi Adam terlepas dari dosa Setelah melesak dari surga Akibat melanggar batas dari-Nya Bukit Zuhdi bergemuruh Ketika bahtera berlabuh Membawa Nabi Nuh Mendarat di kehidupan baru Nabi Yunus tercekat Bertahan di dalam gelap pekat Namun dia mendaras
Tahun baru Islam
Post Views: 24 Roda zaman selalu berputar Hari demi hari berganti seakan semakin cepat Begitu juga dengan kehidupan di dunia ini Keindahan alam semakin hancur Perdamaian dunia semakin pupus Peperangan antar saudara seakan tiada henti… Kemiskinan dan kelaparan terjadi pada rakyat kecil Yang kaya seakan tak perduli pada… Mereka Kebodohan semakin merajalela… Alim ulama,satu persatu
Awal Perjuangan
Post Views: 17 Senja telah meninggalkan harinya Bulan baru kan datang Memulai perhitungan awal tahun hijriah Muharram Di sudut trotoar depan pertokoan Lelaki tua duduk di atas tikar pandan Seorang anak kecil berlari mendekat Ini saatnya nak Kita pindah… Kita hijrah… Tapi kemana? Pikir bocah itu tanpa ucap tanya Ke sana, pak tua menunjuk ke
Tahun Muhasabah Pengukir Mahabbah
Post Views: 17 Tahun Muhasabah Pengukir Mahabbah Lembaran baru menghadirkan kembali asa kebajikan. Puan kembali menjalin kasih pada Sang Tuan. Pesona anak yatim melukis tentang arti kesyukuran. Bukan perihal sedekah melainkan meredam penyakit atas nama ‘serakah’. Tahun intropeksi, membuka pintu yang lebih berarti. Tahun intropeksi, melebarkan sayap menuju insan yang lebih peduli. Sejarah Nabi Nuh
JERUJI BESI
Post Views: 33 Hidup bagaikan roda berputar Berjalan bersama dosa yang melekat Malam berganti Fajar Menyelimuti hati yang bertobat Kuda yang bernyanyi mengikuti arus Terdengar gemuruh dalam liku Pedang yang dihunus Membakar jiwa yang merindu Pohon yang tumbuh dengan akar memikat Bagaikan tinta yang dicelupkan dalam lautan Dosa yang menyelimuti tanpa disertai tobat Dapat terhapus
Tahun Muhasabah Pengukir Mahabbah
Post Views: 8 Tahun Muhasabah Pengukir Mahabbah Lembaran baru menghadirkan kembali asa kebajikan. Puan kembali menjalin kasih pada Sang Tuan. Pesona anak yatim melukis tentang arti kesyukuran. Bukan perihal sedekah melainkan meredam penyakit atas nama ‘serakah’. Tahun intropeksi, membuka pintu yang lebih berarti. Tahun intropeksi, melebarkan sayap menuju insan yang lebih peduli. Sejarah Nabi Nuh
Tahun Muhasabah Pengukir Mahabbah
Post Views: 16 Tahun Muhasabah Pengukir Mahabbah Lembaran baru menghadirkan kembali asa kebajikan. Puan kembali menjalin kasih pada Sang Tuan. Pesona anak yatim melukis tentang arti kesyukuran. Bukan perihal sedekah melainkan meredam penyakit atas nama ‘serakah’. Tahun intropeksi, membuka pintu yang lebih berarti. Tahun intropeksi, melebarkan sayap menuju insan yang lebih peduli. Sejarah Nabi Nuh