Bukan Rasa Yang Salah, Namun Kita Yang Salah Menempatkan Rasa.
Gama, aku tak tahu perasaan apa yang menyelinap dalam pikiranku saat ini.. hanya saja aku merasa Tuhan sedang menguji keimananku. Tatapanmu, cara berbicaramu dan perhatianmu mampu membungkam segala akal sehat dalam kepala ini. Rasa yang terus menyelinap dalam dada, menembus rasa sesak yang tak berujung henti hingga ku tak mampu memungkiri bahwa aku diam diam mencintaimu.
Gama, lelaki yang tiba-tiba mengisi relung hati ini adalah gama, pria yang telah beristri dan memiliki kehidupan cukup mapan jika dibanding teman seusianya. Ia pria yang baik, sering dibutuhkan banyak orang namun bagiku dia tak se-spesial itu mulanya, meski ia sering memujiku dan mengatakan kagum terhadapku, namun tidak sedikitpun ada kekaguman untuknya, hingga waktu terus berganti, ia terus menyelinap membantuku dan terus memujiku..
Nay, dimataku kamu adalah wanita yang hebat, supel, modis dan cerdas
“Ah, kamu ini gam terlalu berlebihan
Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, karena bagiku pujian maupun kritikan sama-sama ujian’.
Ya gak gitu juga kali nay, bagiku memang kamu adalah orang yang serba tahu! Tangkas gama
“terserah bagaimana asumsi mu gam, aku hanya takut jika selalu kau puji aku semakin melayang dan memupuk kesombonganku.! Tegasku
Gama yang terus menyakinkanku bahwa ia mencintaiku adalah hal yang biasa ia lakukan, awalnya pun aku bisa menganggap itu sebagai angin lalu dan rayuan maut yang tak perlu ku pikirkan, gama sering mengajakku makan bersama, sering mengajak kegiatan bersama namun selalu ku tolak, karena aku pun telah bersuami.
Waktu terus berlalu dan aku tidak pernah berfikir bahwa aku akan merasakan getaran itu padamu gama, namun seperti yang ku katakan pujian maupun kritikan adalah sama-sama ujian, dan aku pun mulai tergoda dengan segala pujianmu yang terus membuatku melayang. Puing-puing kecil terkumpul dan membuat sesak dalam dada, dalam ingatanku hanya kau, dan dalam diriku hanya ingin bertemu dengan mu.
Hingga bertemulah aku dengan gama pada suatu hari, dimana aku dan gama tak memperdulikan apa kata orang karena nafsu telah menusuk dada hingga rasanya ingin selalu bersama meski aku tau gama telah dimiliki wanita lain dan gama pun tahu bahwa aku telah bersuami. Namun itu tak menyurutkan hubungan kami untuk terus berlanjut.
Gama selalu ada untukku, ia membantuku dalam segala kesulitan dan ia mampu menjadi penenang dikala kegundahan itu merajai hati.
Aku mencintai mu nay,
Aku tak tau harus percaya atau tidak, namun terlepas dari kata itu, aku nyaman dengan mu dan ingin selalu bersama mu
Aku ingin menikahimu nay,
Tidak gama, kita tidak dapat melakukan itu
Tapi nay,…..
Cukup gama, aku pun tak mampu menahan segala gejolak dalam dada yang membuatku semakin sesak, namun aku harus bisa melawan ini. Aku takut dengan Tuhan, aku telah melakukan segala upaya untuk merayu Tuhan agar aku dapat masuk dalam alam semestaNya yang indah itu, namun saat ini nafsu telah menjeratku dalam hubungan yang salah ini. Aku ingin kita berakhir.
Kamu ingat cerita zulaikhah dan nabi yusuf? Bagaimana nabi yusuf melawan godaan zulaikah? Meski nabi yusuf pun tidak memungkiri kecantikan zulaikhah namun nabi yusuf tetap bersikukuh menolak karena ketaatannya terhadap Tuhan. Aku tidak ingin menjadi orang yang dibenci oleh Tuhan Gama, mengertilah…
Aku seorang istri, aku harus taat pada suamiku, mempertahankan harga diriku, menjaga wibawaku dan menjaga segala ajaran keislamanku.
Aku pernah dengar sebuah hadist :
“Jika seorang istri mengerjakan shalat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, menaati suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya, “Masuklah ke surga.” (HR. Ahmad)
Namun jika aku tetap berhubungan dengan mu, nafsu ini akan semakin merajai ku, dan memungkinkan ku melakukan sesuatu yang dibenci oleh Tuhan. Sadarilah Gama, ini hanya nafsu sesaat yang akan membuat kita ke ladang kehancuran. Aku trimakasih padamu telah memberi arti dalam hidup ini, namun aku harus pergi agar mampu terlepas dari nafsu ini. Aku ingin menjadi istri yang baik, istri yang taat, istri yang mampu menjaga kemaluannya hanya untuk suaminya, apalagi ini bulan Ramadhan gama, aku seharusnya bisa perbanyak amalan baik,namun justru terkotori oleh nafsu ini. Maafkan aku gama, kita telah salah menempatkan rasa ini.
Tapi nay, aku tak yakin bisa lepas dari mu
Minta petunjuk sama Gusti Allah, berdoalah agar diselamatkan dan bacalah Al-Qur’an untuk meredam nafsu itu, Tangkasku!
Jika itu memang mau mu, akan aku usahakan nay,
Tidak hanya mau ku, tapi ini terbaik untuk kita, terbaik untuk kehidupanku dan kehidupanmu, semoga kita selalu diselamatkan”.
Trimakasih Nay
Selesai….