Assalamualaikum sahabatEmir yang semoga dirahmati oleh Allah swt.
Saya akan menceritakan pengalaman menarik saya pada saat bulan Ramadhan.
Saya bukanlah seseorang yang menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ataupun berbelanja. Saya adalah pelajar SMA yang juga menjadi remaja masjid. Saya diamanahkan untuk menjadi pengajar ngaji anak-anak. Setiap sore, sekitar pukul 15.30 saya berangkat ke masjid untuk menjalankan amanah tersebut. Di tempat sederhana inilah saya bersama teman saya mengajar anak-anak mulai dari huruf hijaiyah, rukun islam, rukun iman, sampai hafalan doa dan surat pendek.
Kami mengajar dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Namanya juga anak-anak, mereka tak selamanya penurut. Mereka selalu membuat ulah, membuat kelucuan bahkan keributan. Ada yang lari-lari, ada yang tiduran di kolong meja, ada yang teriak-teriak tidak jelas. Bahkan ada juga yang diatur malah marah.
Sebagai pengajar memang harus tahan amarah apalagi di bulan suci ini dimana kita tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga harus menahan hawa nafsu.
Pernah suatu ketika, saya tanyakan bagaimana doa bangun tidur dan si anak malah dengan percaya dirinya melafadzkan doa sesudah makan. Saya pun langsung tertawa.
Pernah juga ketika mewarnai gambar masjid, ada yang mewarnai kubah masjidnya warna-warni. Sayangnya saya lupa untuk mengabadikan gambar kubah masjid yang warna-warni itu.
Dunia khayal anak-anak memang tinggi. Bagaimanapun juga kita harus pengertian. Yang pasti, mendidik jangan sampai memaki. Boleh menegur tetapi jangan sampai menghina.
Libur ramadhan saya gunakan untuk lebih berkumpul dengan anggota remaja masjid dan juga mengajar ngaji anak-anak. Ini memang seperti sesuatu yang membosankan tetapi saya yakin ini adalah sesuatu yang Insya Allah bermanfaat untuk bekal nanti.
Sekian cerita pengalaman saya di bulan Ramadhan, semoga bermanfaat.
Oleh: Ayu Cintya Dewi
Dari: Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah
