Berbenah di Tengah Wabah

Bersama-sama pandemi Allah datang menguji
Selaksa gertak menjadi buah tangan
Semua kebagian
Dapur-dapur manusia mulai kelimpungan
Wajar, hawa keduniaan mudah bergolak

Kemudian sampailah Muharram kedua
—Bulan Allah yang mulia
Ketika bumi masih betah berhujan air duka
Maka ikhlas semoga lebih leluasa
Merapal menyungkum tanah, mengharap pertolongan-Nya
Semoga Allah ridha menyudahi pukulan-Nya

Muharram adalah pintu damai
Momentum merencana menjadi lebih berbudi
Berhijrah seperti yang dijejakkan Nabi

Muharram adalah angin berkah
Momentum berburu kemurahan-Nya
Sebagaimana Musa kita pun berpuasa
Menolak menjadi umat yang merugi
Kita ingat dunia hanya berbasa-basi
Tapi akhirat adalah kekal abadi


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *