Awal penuh harapan


Post Views: 24 Awal penuh harapan Muharram… Awal bulan damai tahun Islam Tidak adanya pertumpahan darah Yang telah termaktub di kisah lampau para pejuang Kali ini Arunika tepat menyambut datangnya sang Muharram Terdiam sejenak untuk tafakur agar memperbaiki diri Cinta dan rasa syukur seluas Bimantara pada sang pencipta-Nya Dan selalu berusaha mengendalikan Bhama agar mendapatkan

Surat Rindu Untuk Muharram


Post Views: 38 Surat Rindu Untuk Muharram Assalamu’alaikum, terucap salam nan lirih di dalam hati. Mega senja yang kini di nikmati. Ku gores tinta dan mulai merangkai kata. Kata yang tercipta penuh suka. Hingga hadir membawa cinta. Teruntuk kamu yang menjadi kasihku. Tahu kah kamu? Bahwa jiwa ku terjerat oleh belenggu. Lewat alunan lagu syahdu.

Surat Rindu Untuk Muharram


Post Views: 19 Surat Rindu Untuk Muharram Assalamu’alaikum, terucap salam nan lirih di dalam hati Mega senja yang kini di nikmati Ku gores tinta dan mulai merangkai kata Kata yang tercipta penuh suka Hingga hadir membawa cinta Teruntuk kamu yang menjadi kasihku Tahu kah kamu? Bahwa jiwa ku terjerat oleh belenggu Lewat alunan lagu syahdu

Lamaran di Bulan Muharram


Post Views: 117 Lamaran di Bulan Muharram Kala senja memeluk mega. Merah jingga tampak memesona. Membuka pintu untuk kala berganti baru. Kian ditunggu. Menjemput nuansa yang dirindu Pada Muharram yang kian menua. Menyirami makna terlarut asa. Basah terguyur Nur Ilahi dalam setiap untaian doa. Hangat dalam peluk-Nya. Kini aku terlahir pada cinta diakhir kala. Memahami

LAMARAN DI BULAN MUHARRAM


Post Views: 28 Kala senja memeluk mega Merah jingga tampak memesona Membuka pintu untuk kala berganti baru Kian ditunggu. Menjemput nuansa yang dirindu Pada Muharram yang kian menua Menyirami makna terlarut asa Basah terguyur Nur Ilahi dalam setiap untaian doa Hangat dalam peluk-Nya Kini aku terlahir pada cinta diakhir kala Memahami setiap helaan napas penuh

Angin Muharram


Post Views: 29 Angin Muharram Di gerbang Muharram, hanyalah lembut anginnya memeluk seorang yatim, yang kerap menjemur rasa laparnya dengan lemak tipis di tubuh. Ketika memasuki pekarangan rumah, air mukanya begitu bahagia. Di depan rumah itu, memang tak pernah seorang nabi yang lewat. Namun pada satu lubang di dinding, telah dilengkapi dengan satu labinah (batu

Syahrullah dan Pandemi


Post Views: 20 Syahrullah dan Pandemi Kapanpun, Muharram tetap milik-Mu Kuintip dari lobang ingatan Adam-Mu mengiba dari lengah yang disesali Dosakah pandemi ini ditafsir amarah-Mu? Mengiba diri telah kusungguhkan Bait-bait Burdah telah kumadahkan Kuizin ziarah ke masa silam Saat Engkau : #Titah Nuh merakit kayu di bukit kemustahilan agar siaga dari air adzab. #Dinginkan api

Asyura


Post Views: 16 Ketika kobaran api tak bisa menyentuhnya Ikan raksasa tak mampu membinasakannya Tentara kejam tak sanggup menggapainya Kau bersaksi atas itu semua Siapa dirimu? Mengapa kau sungguh dimuliakan Dijaga dan dihormati setiap umat beriman Bahkan mereka berpuasa demi menyambut mu datang Apa kedudukan mu? Mengapa Yang Mahakuasa memberimu gelar Mengajakmu melihat ketika alam

Berbenah di Tengah Wabah


Post Views: 19 Bersama-sama pandemi Allah datang menguji Selaksa gertak menjadi buah tangan Semua kebagian Dapur-dapur manusia mulai kelimpungan Wajar, hawa keduniaan mudah bergolak Kemudian sampailah Muharram kedua —Bulan Allah yang mulia Ketika bumi masih betah berhujan air duka Maka ikhlas semoga lebih leluasa Merapal menyungkum tanah, mengharap pertolongan-Nya Semoga Allah ridha menyudahi pukulan-Nya Muharram

NEGERI PEMBURU KEMULIAAN


Post Views: 14 Negeri Pemburu Kemuliaan Oleh Syauqi Syifa Iqlil Humaira Diantara pekatnya belantara hijau kehidupan Gempita perjalanan sang pencari ilmu membelah hutan Sesaat menggelegar suara riuh dan gemuruh tiba tiba menyapa Seekor kijang jantan buruan berlari kearah kami Menabrak kesunyian dan sedu sedan kami akan kesepian Tidak lama kami pun terhentak berhenti sejenak jantung