Post Views: 16 Muharram Bulan setipis alis menyimpan ribuan cerita Pada almanak tua, mencatat sejuta kisah : peristiwa demi peristiwa Tuhan mendengar pertaubatan Adam Bukit Zuhdi merindukan bahtera Nuh kembali berlabuh Ibrahim mendinginkan api, menunduk Namrud yang lalim Tuhan mengangkat derita Ayub yang panjang: 18 tahun Musa menjatuhkan tongkatnya dan laut pun terbelah mengantarkannya ke
Author: Y Agusta Akhir
Duka Sang Syi’ah
Post Views: 29 Akulah sang syi’ah Tangisku meluruh tiap hari asyura Meski kutoreh luka di sekujur tubuh Tetap tak sebanding dengan duka hati yang tak kan pernah sembuh Karena tak mungkin lagi bisa utuh Akulah sang syi’ah Kubunuh tawa tiap hari asyura Sudah ku tancap ribuan duri dalam diri Masih tak selaras dengan sakit yang
Setidaknya Sehari Sunyi
Post Views: 23 ‘makan apa esok’ menjadi pengakuan lepas harapan, Setidaknya sehari sunyi menjadi bahan bernafas hari ini tuan. Selalu ada rahasia malam yang menculik senyum rapat yang menyolek; pula ada gravitasi pada hal tercela yang menyoraki raup melata. Melambai tak berarah Sehari menahan diri, bagai 30 hari naik turun bukit menapaki Muharram, memuntahi dosa-dosa
Tahun baru islam
Post Views: 18 Zaman semangkin cepat berputar Patah morgana silih berganti Keadaan alam yang tak kunjung terobati Hari demi hari akan di lalui tetapi tak kan perna kembali Ya allah…. Akankah seterusnya kami lalui cobaan ini Dunia sedang tidak bersahabat dengan kami Tahun baru islam selalu kami nanti nanti Untuk kembali nya dunia semesta ini
DIRIKU YANG BERBATAS
Post Views: 16 Pada satu sisi aku hanyalah fatamorgana yang ingin bertaubat Kembang kempis hasrat ingin melakukan maksiat Aku sadar bahwa ada Malaikat yang mencatat serta Tuhan yang Maha melihat Aku bukanlah Rasul Muhammad yang berpindah tempat dalam menjunjung umat, Aku hanya ingin menyelamatkan diri dari jurang sesat. Aku hanya ingin diakui sebagai umat Muhammad
Hujan 1 Muharom
Post Views: 20 Hujan 1 Muharom Butiran demi butiran dilemparkan padanya kedinginan Iya hujan… Air, basah, malas dan tertunda Inikah yang kau telan? Kemudian tercerna dalam lambung kehidupan? Dan menjadi kotoran yang kau keluarkan? Sama… Aku juga mengonsumsinya Kutelan dan kucerna Namun tak kusingkat Membuatnya tak bermanfaat Hai, angkat suara dan ambil peran Berdirilah dibaris
Muharram Yang Agung
Post Views: 17 Ketika matahari terbenam di ujung tahun Dan malam mulai menyingkap gelap Adakah kau dengar gemuruh sujud bergelombang Seperti ombak di laut tak pernah henti. Dengarlah di dalam hati… Ayat-ayat itu terus saja berirama menyebrangi samudera Dan benua-benua membangunkan jiwa-jiwa letih untuk segera berdiri. Merapatkan barisan menyambut Muharram yang agung Tidakkah kau dengar
Bulan Mulia
Post Views: 19 Hentikan tumpah darah! Mulia lah kau menjaganya Suci hari demi harinya Pertama nan sejahtera Islam cuti lah kau Peringatkan hari ini Tiada perang nan damai sentosa Inilah bulan harram Elok lah hentikan makan Lahirnya nabi besar Muhammad SAW
HIJRAH DARI JAHILIAH
Post Views: 30 HIJRAH DARI JAHILIAH (Lomba Puisi Muharam,oleh : Siti Irmani Kasan S.Pd.I) Malam istimewa telah datang Pucuk-pucuk azan pun berkumandang Bulan Muharam telah menjelang Aroma jahiliah harus segera hilang Bulan Muharam di mana kapal Nabi Nuh berlabuh Insan berusaha membasuh jiwa yang keruh Agar segala dosa-dosa luruh dan terjatuh Dan pada Allah SWT
Si Buta Buruk Rupa
Post Views: 27 Si Buta Buruk Rupa Temaram bulan menaungi dalam keteduhan . Menatap awan berarak mengukir harapan. Nanah berbau busuk di badan dikumpulkan. Begitupun secuil kebaikan yang telah ditorehkan. Penyerahan segala amal demi setitik kandil dalam kelam. Sebagai keridhoan dari Sang Maha Kasih Sayang. Bah pelita kala menyusuri jalan fana di kegalapan. Si buta