Air mata penyesalan

nama saya boby, lahir di Jakarta. Saya terlahir dari keluarga yang sederhana, saya lulusan smk di salah satu sekolah di Jakarta. Sebelum saya bercerita, saya dulu pernah berada di tempat yang paling bawah, bahkan tempat paling bawah sekalipun, tempat dimana saya lupa akan masa depan dan lupa akan dosa- dosa saya. Saya sebelumnya adalah sosok yang sangat keras kepala, tidak mau mendengar nasihat siapa pun dan saya juga termasuk orang yang suka berkeliaran di dunia malam, bergaul dengan teman-teman saya. Pada suatu ketika pernah saya berjalan sendirian, lalu saya melewati masjid yang dimana di sana sedang ada pengajian, dan terlintas terdengar di telinga saya sang ustad berbicara dalam ceramahnya Imam syafi’i rahimahullah pernah bersyair ” betapa banyak manusia yang lalai, sementara kain kafannya sedang di tenun, namun ia tak menyadari ” , kurang lebih seperti itu saya mendengarnya, sontak gemetar hati saya mendengar ceramah sang ustad tersebut. Karena terlintas dalam pikiran saya bahwa kain kafan yang nanti akan saya pakai sedang di tenun saat ini. Pada akhirnya Allah SWT memberikan saya hidayah dengan penyakit agar saya bisa berubah menjadi lebih baik. Alhamdulillah saya pun berfikir bahwa hidup ini tidak selamanya, hidup ini hanya sementara, Saya suka mendengar lagu dari alm.crisye yang berjudul ketika kaki tangan berkata. Dimana di lyrics lagu itu menggambarkan bagaimana kaki dan tangan ini berbicara tentang apa yang dilakukannya, mungkin banyak sekali perbuatan yang dulu pernah saya lakukan dengan tangan maupun kaki, perlakuan yang di sengaja maupun tidak disengaja, tapi Allah Maha Pemaaf, siapa yang berjalan menuju kepada Allah, Allah lari menghampirinya. Karena Allah selalu mencintai Hamba-nya bagi mereka yang taat dan patuh kepadanya.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *