Ritus Muharam

Akulah binatang buruan yang
memasuki hutanMu. Berjalan di antara batu-batu hari yang licin. Batu pecah. Matahari terbit.

Dan kini tiba hari baru. Rimbun semak tersingkap.
Kusarungkan pedang dan kubersihkan darah dari pakaian dan benang.

Lalu aku menuju luas air di Masjid.
Menuju sujud yang khusyuk.
Setelah hari-hari kering.
Puasa dalam puisi tubuhku
menyambutMu dalam dzikir.

Akulah gaung suci hariMu.
Kegembiraan umat muslim
meniti cahaya kitabMu.
Belajar pada Isa yang diangkat hingga lebih dekat kau kudekap.
Kami pun menyulam kain yang robek.
Menambal yang pernah tersuruk dalam kelam hutan.

Di hari sepuluh Asyura, kami buat kembang harum yang lekat pada tanah moyang.
Merah-putih pada pulut. Bubur putih di atasnya santan tertuang dan kacang tumbuh mengenang dari dapur ke halaman. Sebab darah Husein mengalir dalam tubuh
maka aku terus berjalan berjuang melawan asap, nafsu dan waktu. Mengembara mencari hening mataMu.

2021


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *