Di Kala Senja
Di kala senja, kurasa kentara surya nan kirana
Menjeremba langit nan aksa
Simfoni indah mengalun swastamita
Ruah senandika kembali kambuh berbicara
Terlintas benak mengembalikan raga
Kepada Dia, Sang Maha Meneduhkan Jiwa
Kurasa tak pantas atas segala dosa
Namun, kepada siapa aku harus menghamba jika bukan kepada-NYA?
Rintihku menghujan tanpa kata bersama udara hampa
Apakah Tuhan masih mengakuiku sebagai manusia?
Hina! Sungguh sangat hina! Hidup dalam germelap dunia
Padahal kutahu, dunia hanyalah fatamorgana
Renjana, aku berkarsa pada semesta
Bangkit, bangkit, bangkit! Aku harus bangkit!
Mengawali atma di muharam yang bergema
Agar berlabuh dalam naungan Sang Maha Pencipta