Senandika

Muharram datang lagi
Di depan kita, tersenyum, berdiri
Bagai bab kitab menunggu ditulisi
Hal baik tanpa iri dengki

Muharram muncul lagi
Arunika rela pancari
Bagai renjana tanpa elegi
Penuhi dengan kidung kirana di relung hati

Muharram tiba lagi
Jumantara pun mengabdi
Bagai santri lantunkan litani
Terdengar aksa menyayat sanubari

Muharram hadir lagi
Risak kudekati
Bagai nayarika penuh sensasi
Mengejap-ngejap menarik sekali

Muharram ketara lagi
Memanggil lirih bersimfoni
Bagai lokananta yang kuhendaki
Mengalun pelan penuh melodi

Muharram tampak lagi
Magnet muhasabah diri
Bagai sabitah di penghujung hari
Menuju arah yang pasti

Muharram sampai lagi
Suka cita kusongsong penuh ambisi
Bagai senandika perang lawan nafsu duniawi
Menuju tentram damai kelak di surgawi


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *