Secercah sinar mengetuk hati paling palung
Mengemis cahaya iman pada insan berlumur dosa
Terlena dipeluk manja buana penuh sandiwara
Hingga lupa diri terjerat maksiat terkurung
Dua belas wulan berlalu sang purnama
Berteman sendu ratapi hina tingkah laku
Merah kalbu menghitam dilukis titik bertinta dosa
Tumpahkan gelebah bersimbah air mata; pilu
Kembalilah diri pasrahkan jiwa berparas nista
Luluhkan raga duduk bersimpuh memelas cinta
Lewat sabda pengampunan rengkuh taubat nasuha
Sesali dosa menangis ratapi kisah di atas sajadah
Mengetuk pintu langit ijinkan diri kembali fitrah
Awali langkah kaki tapaki hari baru di awal hijriah