Gema Muharram
Oleh Hefni Akhmad/IAIN Pekalongan
Rentetan ritual ibadah menggema
Saat senja awal bulan suci muharram tiba
Rasa sesal terselimut dalam jiwa yang bertabur dosa
Mengingat, merenung dan berdo’a dengan harapan yang ada
Bergetar seluruh jiwa, kala lantunan do’a bersaut ria
Kala sore Pada setiap sudut kota dan desa, daku berdosa
Terdengar suara kentongan surau dan mushala
Pertanda bulan suci muharram telah menunjukan eksistensinya
Ya Rabb, wahai Dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang
Rahmat-Mu sungguh agung
Kau ciptakan bulan suci ini dengan penuh rasa cinta untuk hambanya
Kau abadikan bulan suci ini dalam sebuah ayat yang sangat bermakna
Kau muliakan buan ini dengan segenap peristiwa
Sungguh maha besar kuasa-Mu wahai Dzat yang merajai alam semesta
Wahai bulan suci Allah
Sungguh beruntung, nama-mu
Kau ingat saat Adam as. diterima taubatnya dari melanggar janji ?
Kau ingat saat bahtera Nuh as. mulai menepi ?
Kau ingat saat Ibrahim as dibakar bara api ?
Kau ingat saat Yunus as. Keluar dari perut paus dan tak mati ?
Kau ingat saat Ayyub as. Sembuh dari penyakit yang tak manusiawi ?
Kau ingat saat Musa as. dan kaumnya selamat kejaran fir’aun yang keji ?
Kau ingat saat Isa as. Diangkat ke langit dan akan kembali ?
Kau ingat saat Nabi terakhir saat hendak berhijrah ?
Kau ingat ???
Mulianya nama-mu
Sampai Allah mengabadikan semua peristiwa utusan-Nya pada-mu
Wahai Dzat yang berkuasa atas segalanya
Di Muharram-Mu yang suci nan mulia
Hamba berdo’a
Ampunilah jiwa ini yang berlumur dosa
Bersihkanlah jiwa ini dari kotoran maksiat durjana
Bimbinglah jiwa ini untuk senantiasa memuja-Mu berdo’a
Tuntunlah jiwa ini untuk beribadah karena-Mu semata
Ridhoilah jiwa ini untuk menjadi Nafs Muthmainnah
Di Muharram-Mu
Hamba berdo’a
Rabbanaa dzholamnaa anfusana,
wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa
la nakunanna minal khosiriin