Penerapan Diferensiasi dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk siswa. Pelajaran PAI menjadi momok sekolah untuk membentuk siswa yang berakhlak mulia (akhlakul karimah) sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, faktanya PAI menjadi pelajaran yang hanya formalitas diajarkan oleh Guru di dalam kelas. Sehingga minat siswa dalam PAI sangatlah minim.
Kurangnya minat siswa dalam belajar PAI bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari metode pengajaran yang monoton yaitu metode ceramah, pembelajaran yang tidak menggunakan media, atau bisa jadi karena Gurunya yang tidak mau belajar untuk menyulap kelas menjadi tempat yang menyenangkan. Maka dari itu, DIFERENSIASI adalah solusinya agar siswa antusias dalam belajar PAI.
Diferensiasi adalah praktik menyesuaikan kurikulum, strategi mengajar, strategi penilaian, dan lingkungan kelas dengan kebutuhan semua siswa. Misal saja saat siswa belajar tentang kisah Nabi Adam AS. Maka siswa diberikan pilihan untuk belajar melalui media apapun. Mulai dari membaca buku bacaan, membaca komik, menonton film, atau mendengarkan langsung cerita dari Gurunya. Begitupun saat Guru ingin mengambil penilaian, maka siswa diberikan pilihan untuk menuangkan pikiran tentang cerita dalam bentuk apapun. Bisa poster, komik, membuat buku, presentasi melalui power point atau bermain peran (role play). Hal itu sudah terbukti, diferensiasi mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar PAI. Dengan demikian, maka in sya Allah melalui PAI akhlak anak bangsa akan terdidik dan terarah sesuai ajaran Al-Quran.