Nostalgia

NOSTALGIA

“Jika memang yang menjadikan kita lebih baik saat ini karena kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat maka itu salah, karena jika sejak awal kita tidak melakukan hal-hal yang menimbulkan dosa besar maka saat ini kita akan jauh lebih baik dari kita saat ini, jangan-jangan kita sekarang merasa sudah lebih baik dari kita yang dulu tetapi keadaan semakin sulit, ketahuilah itu karena dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Pada hakikatnya kebaikan akan menghasilkan kebaikan dan keburukan akan menghasilkan keburukan (Ustadz Hanan Attaqi).”
Aku merenung sesaat, suara-suara disekitarku terasa hilang begitupun suara ustadz hanan attaqi yang masih melanjutkan materi kajian, akalku mulai berpikir “oh iyayah hijrah kita yang mungkin baru saja kita lakukan setahun yang lalu, dengan bangga merasa diri kita ini suci seakan-akan ga pernah buat dosa ataupun memiliki dosa. Padahal dosa yang kemarin bertahun-tahun kita lakukan dosa kecil yang bertumpuk bagai awan-awan hitam yang siap mengeluarkan petir, dan dosa-dosa besar yang tidak sekali kita lakukan. Itu saja belum tentu Allah sudah ampuni, astaghfirullah”
Awal hijrahku sangat-sangat bertahap dan aku sangat menikmati setiap prosesnya meskipun ada berbagai faktor yang menjadikanku bisa sampai saat ini. Awal mula aku berubah dari kebiasaan-kebiasaan burukku adalah saat aku menduduki bangku kelas dua SMA di salah satu sekolah islam swasta di bandung, kelas satu aku masih memiliki kebiasaan buruk yang aku tidak tau bahwa itu adalah sebuah dosa yang aku rasakan hanya aku merasa tidak nyaman dengan hal-hal yang aku lakukan. Pada hari valentine 14 febuari 2014 disekolah diadakan no valentine day yang bertempat di masjid sekolahku, antara laki-laki dan perempuan dipisah menjadi dua baris, acara ini dikhususkan untuk siswa baru karena mungkin siswa kelas dua dan tiga sudah mendapatkan materinya.
Disana dijelaskan sejarah mengenai valentine yang berasal dari agama Kristen dan barat yang kemudian menjadi sebuah budaya, kita sebagai muslim tidak seharusnya mengikuti hal-hal yang dilakukan orang kafir, terlebih hal tersebut adalah keburukan karena siapa yang mengikuti suatu kaum maka kita sama dengan kaum tersebut. Salah satu guru favorit ibadah akhlakku yang menjadi pengisi di acara tersebut ia mengatakan,
“siapa disini yang masih pacaran dan hari ini berani mutusin pacarnya sekarang juga lewat sms bapak do’akan kalian lulus UN dengan baik masuk universitas negeri yang terbaik dari Allah”
Entah kenapa aku begitu saja memegang hpku dan mengirim pesan pada pacarku,
“kita putus yuk?”
“ngomong apaan sih, gamau?” jawabnya
Aku merasa kesal dan bingung harus bagaimana, aku merasa tidak nyaman lagi dengan hubungan ini tapi akupun merasakan beratnnya untuk melakukan ini, aku melihat teman-temanku yang sudah memutuskan pacarnya mereka menangis setelah acara selesai.
Di sore hari diam-diam aku menyelinap dari rumah agar bisa keluar untuk bertemu pacarku, dan saat itu ayahku bekerja di luar kota sedangkan ibuku adalah ibu yang dengan bisa dengan mudah mendapatkan izin darinya, kakak-kakak yang tegas tidak ada dirumah. Jadi saat itu aku dengan mudah bisa pergi keluar rumah.
“mah, izin keluar bentar ya nganter temen” ucapku sambil menyalami tangan mamah
“iyaah jangan pulang malem” sahut mamah
Aku pergi, melihat dia sudah datang di tempat biasa di depan warung dekat rumah.
“mau kemana?”
“jalan-jalan aja yu”
Akupun langsung menaiki motornya, lalu beberapa menit kemudian kita berhenti disuatu tempat.
“wah hp baru, ingin pinjem coba” sahutnya
“engga ini bekas kakak dikasihin, nih”
Aku begitu saja memberikan hpku, dan lupa kalo masih ada chat dari teman smpku laki-laki yang mulai mendekatiku entah dengan tujuan apa dna menurutku itu hal biasa hanya saja,
“apa ini?” tanyanya dengan raut muka yang menakutkan
“oh itu dia cuman chat bentar”
Tidak lama dia langsung memberikan hpku dan mengajakku pulang, aku merasakan jantungku berdetak dengan kencang dan hatiku merasa tidak enak dan merasakan sakit hati dan benar saja ketika aku sampai rumah dia mengatakan bahwa kita putus saja.
“DEG”
Aku tidak ingin menangis karena hal ini yang aku ingin sejak pagi tadi disekolah, hanya saja aku merasakan sakit hati yang cukup membuatku merasa terguncang dan kebingungan harus bagaimana. Tapi pada akhirnya aku memilih menyetujuinya dan berusaha tetap tegar karena aku akan menghadapi hidup baru, aku harus kuat karena di sekolah aku pasti akan terus bertemu dengannya.
Selang tiga hari setelah putus, aku berjalan-jalan bersama dua teman kelasku disalah satu mall bandung, sepulang sekolah kami bermain disana mulai dari menonton makan dan bahkan photobox, saat akan menaiki es kalator perjalanan pulang salah satu temannku menanyakan,
“maa kamu udah putus sama hadi?” tanyanya
“hah kenapa emang?” jawabku dengan lagi-lagi jantungku berdetak kencang
“ini statusnya nabila” dengan dinginnya ia mengatakan
Aku dari situ langsung merasa lemas, makanan yang tadi aku makan aku rasakan tidak lagi membantu aku hanya ingin pulang sendirian dan menangis dengan keras entah kenapa aku benar-benar merasakan sakit hati yang bisa membuatku lemas.
“ohh iyaah vin udah dari tiga hari lalu”
“hah baru dong, tapi dia langsung punya yang baru” sahutnya dengan nada agak kesal
“gapapa ma kuat, itu tandanya dia bukan cowo baik buat kamu” ucap sahabatku
Sekuat mungkin aku menahan tangisku untuk tidak keluar selama perjalanan pulang, dan bahkan sampai rumah kecuali nanti malam saat semua orang sudah tidur.
Alhamdulillah, di malam hari ketika semua orang tertidur dan kakakku meninggalkan laptopnya aku mulai mematikan lampu kamar dan memainkan laptop mencari-cari sesuatu yang mungkin bisa aku lihat untuk membuat suara agar tangisankku tidak terdengar nanti, aku terus mencoba menahan tangisku sejak tadi sore. Ternyata aku menemukan sebuah video dengan judul “udah putusin aja oleh ustadz felix siauw”
Aku seperti merasakan yaah ini yang aku butuhkan, akupun mulai memutarnya disana dijelaskan tentang presentase anak muda yang hamil diluar nikah, bahwa dalam pacaran yang akan sangat dirugikan adalah pihak wanita karena secara fisik yang akan mengalami perubahan adalah wanita, wanitalah yang akan mengandung malu jika sampai terjadi hamil diluar nikah, sedangkan laki-laki sudah melakukan atau belum mereka tetap sama, belum itu semua akan melibatkan orang tua dan masa depan.
Yaa mungkin itu kesimpulan yang aku dapatkan dari video yang sangat menamparku, air mataku sudah tak sanggup aku bendung aku menyesal selama ini mengenal pacaran aku merasa bersalah pada orang tuaku aku merasa kesal karena sekarang dia mendapatkan yang lebih, hatiku lagi-lagi merasakan sakit hati yang mulai menghebat, air mataku tak bisa aku hentikan, rasanya aku hanya ingin berteriak memohon maaf pada Allah atas kesalahanku yang begitu bodohnya. Bisakah aku mengahadapi ini semua? Mampukah aku? Akankah Allah mengampuni kesalahanku?
Perih rasanya hatiku menerima ini semua sendirian, aku ingin menceritakan ini semua hanya saja aku tak bisa, karena ini adalah hal yang memalukan mengingat fakta aku terluka karena laki-laki dan aku menangis karena laki-laki aku merasa malu rasanya semua bercampur menjadi satu.
……………………………………………………………………***……………………………………………………………………

Mengingat masa lalu, setelah selesai kajian ustadz hanan attaqi aku menyimpulkan bahwa jangan lupakan dosa-dosamu dibelakang sana dan mungkin hingga saat ini, karena manusia takkan pernah terlepas dari belenggu dosa hanya saja bagi kita yang saat ini sudah hijrah, ketika diri ini berbuat salah hati ini tidak akan diam saja setidaknya hati mulai memberontak untuk bertaubat.
Maka kita belajar jadikan dosa-dosa sebagai pembatas bagi diri kita agar tak merasa sudah paling suci dan tak berdosa sehingga berani untuk melihat orang lebih rendah dari kita yang mungkin orang itu hanya melakukan kesalahan kecil dibandingkan kita, dan orang itu pertama kali melakukannya itupun ia menyesalinya ketika ia sendiri menangis tak henti.
Jadikan pula dosa-dosa sebagai motivasi kita untuk terus berbuat baik berharap dengan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan dengan Maha Pengampun-Nya Allah akan mengampuni dosa-dosa kita, (teringat pepatah salah satu ustadz).
Jangan biarkan dosa-dosa ini membuat kita terpuruk putus asa, seakan-akan pintu syurga sudah tertutup bagi kita, ingat selama kita masih diberikan kesempatan untuk bangun di pagi hari itu menandakan Allah masih menginginkan kita memasuki surga-Nya tak peduli berapa banya dosa yang kita perbuat, Allah siap mengampuninya, InsyaAllah.
Hari-hari berlalu, aku mulai mencoba untuk terbiasa menjalani hari-hari tanpa mengharapakan ada pesan dari seseorang, di sekolah aku sering bertemu dengannya bahkan setiap pulang aku melihat dia mengantar pacarnya pulang, apa boleh buat aku harus tetap kuat dan berusaha untuk istiqamah untuk menghindari pacaran, meski sebenarnya semua ini menguntungkan bagiku walaupun rasanya sangat menyakitkan.


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *