Pacaran

Pacaran?

Perkenalkan namaku Aqiladatul Assiqin biasa dipanggil Aqila aku duduk dikelas XI
dan aku mempunyai sahabat ter hebat namanya Daniar
Aku juga seperti anak – anak remaja masa kini yang selalu giat foto dengan lawan jenis
Siapa lagi kalo bukan pacar cowok yang spesial cowok yang hadir dengan segala janji dan membuat hari-hariku
Begitu Bahagia bersama Farhan. Walau orang tua aku selalu melarang hal itu tapi aku tetap
Saja membantahnya menurutku itu hal yang sudah biasa apa orang tua ku tak pernah
Merasakan rasanya menjadi remaja yang jatuh cinta

Matahari mulai memperlihatkan dirinya dan jam sudah menunjukkan diangka 6:55 berarti bel sebentar lagi akan bergema menandakan jam pelajaran sudah di mulai. Banyak siswa yang berhamburan untuk masuk kelas sama dengan halnya dua gadis berhijab putih sudah berlari-lari untuk tidak telat masuk kelas

“cepat….Aqila “ ajak Daniar karena sekarang sudah hampir jam masuk kelas tapi
Kita masih di lapangan
“ia ..ia…tunggu gua”
“aduh” aku jatuh dan tanganku terasa perih akibat terkena kerikil tali sepatuku lepas sial
“Aqila…. Cepat”
“tidak liat apa gua jatuh”
“tidak yang gua tahu kita sudah mau telat”
Tak kusadari ada sebuah tangan yang mengukur di hadapan dan tanpa ba-bi-bu
Aku menanggapi tangan itu
“bangun” Farhan yang tak sengaja lewat di lapangan melihat sang pujaan hati jatuh
Tak tega rasanya ia meninggalkan sang pujaan hatinya itu
“Ia terima kasih “senyumku yang tak kunjung pudar dari wajah aku
“ Aqila cepat…lama ” omel Daniar yang menyeretku untuk jalan
“sebentar doang tidak enak sama Farhan”
“tidak enak sama Allah kamu sudah melanggar-Nya malah sama Farhan ”gerutu Daniar
Tak aku sangka Daniar berucap seperti itu dan kita sudah meninggalkan Farhan yang mematung
Melihat perilakuku dengan Daniar yang selalu saja berantem akibat beda pendapat
Daniar sudah biasa mengatakan hal-hal seperti itu tapi aku tak tahu apa maksudnya dia
Sudah nanti juga dia akan cape bicara seperti itu
Bel pulang berbunyi dengan merdunya menandakan pelajaran sudah habis dan waktunya untuk pulang ke rumah. Seperti biasanya aku diharapkan pulang dengan Farhan tapi hanya di depan gang rumahku karena apa setiap aku ajak Farhan untuk mampir pasti jawabannya “kapan kapan saja” seperti sekarang aku sedang menunggu Farhan di parkir bersama Daniar tak lama Farhan datang yang langsung menggandeng tanganku
“Bukan mahram jangan pegang ” protes Daniar
Aku hanya tersenyum menanggapi hal bicaranya Daniar
“Iya, Bu ” ucap Farhan “makannya cari sana pacar biar ada yang gandeng” ledek Farhan
“nanti kalo sudah nikah pacar halal bukan pacar haram”
“Sudah ayu yang kita pulang” ajak Aqila
“Yang aus yang aus”
“jangan dekat-dekat duduknya awas ya Loh Farhan sahabat gua kenapa-kenapa juga”
Aku sudah meninggalkan Daniar di parkir terlihat wajah kekhawatiran di wajah Daniar walau ucapnya sinis tapi aku yakin dia hanya peduli dengan aku tapi aku tak mengerti kenapa dia selalu berkata sinis ketika ada Farhan apa dia suka dengan Farhan ? apa dia…?
Astagfirullah jangan Sampai
Ingin sekali menanyakan hal-hal itu kenapa Daniar selalu bersikap seperti itu padahal dulu tidak esok akan aku tanya kepadanya
Pagi yang cukup cerah untuk awali aktivitas di pagi ini matahari yang malu-malu untuk muncul dan awan yang seakan-akan menghalangi cahaya matahari menjadikan suasana hati yang indah seindah bunga matahari di pagi hari

“Daniar.. tunggu” teriak aku dan berlari lari mengejarnya
“Iya Aqila kenapa cape banget”
“ habis dikejar-kejar orang gila gua “
“memang ada orang gila”
“Ada di depan gua”
“maksud loh itu Si Farhan” tak aku sangka ternyata Farhan ada di depan
“Apanya orang gila” tanyanya
“loh orang gila “
“sudah yuk yang kita ke kelas “ajaknya yang menggandeng tangan aku
“Jangan gandeng-gandeng teman gua” teriaknya “jijik gua “
Tapi kita tak peduli dengan ucapannya. Daniar memang berbeda dengan aku Daniar tak pernah pacaran ada yang mendekat saja Daniar sudah memasang muka datar dan cuek Kenapa ya Daniar seperti itu terhadap cowok

Bel sudah berbunyi menandakan jam istirahat mungkin ini waktu yang tepat untuk bertanya dengan Daniar
“ Daniar aku mau bertanya boleh”
“ Silah kan “ bolehnya
“Kenapa kamu selalu melarang aku untuk bergandengan tangan dengan Farhan “ Daniar yang semula terfokus dengan bukunya mengalihkan fokusnya dengan aku
“ jadi begini Daniar ada sebuah hadis sahih “ ditusuknya kepala seseorang dengan paksa dari besi, sungguh itu lebih baik baginya dari pada menyentuh wanita yang bukan mahramnya”
“ oh, kok menyeram kan ya”
“Iya apa lagi kamu pacaran saja sudah mendekati zina”
Allah SWT berfirman:

????? ?????????? ????????? ??????? ????? ????????? ? ???????? ?????????
wa laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa`a sabiilaa

“Dan jangan kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 32)

“Loh kenapa bisa mendekati zina kan kita pacaran tidak ngapa-ngapain”
“Harus digaris bawah kan, maksudnya kamu tidak ngapa-ngapain itu apa”
“Ya maksudnya tidak pelukan, ciuman ,apa lagi berbuat zina , naudzubillah ”
“Kata siapa tidak mendekat zina? Zina itu ada beberapa macam seperti

• Zina mata (ain) adalah zina ketika seseorang memandang lawan jenisnya dengan perasaan senang.
• Zina hati (qalbi) adalah zina ketika memikirkan atau mengkhayalkan lawan jenis dengan perasaan senang dan bahagia.
• Zina ucapan (lisan) adalah zina ketika membicarakan lawan jenis yang diikuti dengan perasaan senang.
• Zina tangan (yadin) adalah zina ketika dengan sengaja memegang bagian tubuh lawan jenis diikuti dengan perasaan senang dan bahagia terhadapnya.
• Zina luar adalah zina yang diperbuat antar lawan jenis yang bukan muhrim dengan melibatkan alat kelamin.
Dengan lembut dan sabar Daniar menjelaskan tentang apa itu pacaran
“Aku mau tanya apa untungnya pacaran?”
“Ada yang memperhatikan, ada tempat cerita , bersandar pokonya senang deh dan satu lagi tidak jomblo”
“Kalo ada yang memperhatikan orang tua kamu bahkan lebih perhatian dari pada pacar kamu, ada tempat cerita kamu boleh bercerita tentang apa saja dengan aku dan bersandar suka duka kita akan melewati bersama aqila, masalah status memang kenapa kalo jomblo? Jomblo juga tidak akan meninggal “
“tapi kalo jomblo handphone sepi”
“Akan aku ramaikan handphone kamu “
“Tidak begitu Daniar”
“jadi bagai mana, tidak ada untungnya kamu berpacaran hanya menepuk dosa saja”
Aqila hanya diam pura-pura tuli dan buta akan hal itu dia melupakan itu semua akibat virus merah jambu yang tak bisa aku kontrol

Bel Bergema kembali membuyarkan semua konsentrasi para siswa-siswi menandakan jam pulang sudah tiba. Aku meminta di hantar kan Daniar ke kelasnya Farhan walau sudah tau pasti jawabannya tidak tapi Daniar pasti tak kuasa melihat aku sendirian berjalan menyusuri koridor dan satu halnya Daniar tak akan membiarkan aku dan Farhan berdua-duaan apa lagi ini di area sekolah. Hampir sudah sampai aku dan Daniar di kelasnya Farhan tapi pemandangan yang tak enak untuk dilihat membuat hati aku sedikit perih melihatnya

“Loh kenapa kesambet setan” tanya Daniar
“…”
“He kenapa diam saja”
“….Farhan…dan…Farhan” Isak tangisan aku tak tahan lagi apa lagi ada rasa sakit dihati
“ kenapa pacar loh itu? Selingkuh”
Daniar tak melihat apa yang di lakukan Farhan karena dia sedang fokus dengan handphonenya
“Iya “
“Sudah ya jangan menangis lagi biarkan dia lepaskan dia”
“ tidak bisa, Daniar dia sudah janji akan selalu bersama aku dan tidak akan selingkuh”
“ Tapi kenyataan sekarang apa? Janji dia itu hanya kedok saja aqila”
“Aku benci dia “ tunjuk aku ke arah Farhan
“Sudah sepatutnya”
Seakan hati ini tak berbentuk lagi hancur sudah hati ini menyisakan sakit yang mendalam menyisakan kenangan manis menyisakan luka yang sangat besar sekarang aku baru sadar apa selama ini katakan buat apa aku pacaran? Hanya membuahkan kekecewaan dan sakit hanya membuat aku menjadi orang yang durhaka selama ini aku sudah tuli dan buta akan larangan-Nya menyepelekan larangan-Nya. Maafkan aku Ya Allah aku menyesal akan hal ini buat apa aku pacaran sudah jelas Engkau melarangnya tapi aku sekakan-akan tuli maafkan aku ya Allah

~ Tamat ~

18 Bekasi 2019

Dede Humairoh


Penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *